Sejarah/Bone
Melawan Belanda (1905)
[sunting]Pada hari Rabu, 10 Juli 1974, telah selesai dengan selamat, pemindahan tulang-tulang Raja Bone ke-XXXI. Raja Bone yang mempertahankan wilayahnya dengan gagah perkasa. Dari makam baginda, pekuburan Mangga Dua, ke Makam Pahlawan Kalibata. Diiringkan dengan serba kebesaran oleh bangsawan-bangsawan Bugis Makasar. Diantaranya, mantan Raja Goa, Andi Pangeran Daeng Raja, mantan Gubernur Sulawesi Selatan, yang berhak menjadi Raja Bone ke XXXIII, dan ratusan Petta-Petta, Andi-Andi, Daeng-Daeng dari Bone, Goa, Wajo, Luwu, dan Sidenreng. Cucu-cucu almarhum pun lengkap hadir.
Meskipun besluit Presiden yang menetapkan beliau menjadi Pahlawan Nasional belum disampaikan kepada ahli waris baginda, namun izin pemindahan makam baginda di Taman Pahlawan Kalibata adalah alamat bahwa Baginda memang akan diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Memang, Baginda berperang dengan Belanda dengan gagah berani. Baginda kalah (1905), dibuang ke Jawa (1906) dan mangkat (1911). Sebab itu, Bone terjajah hanya 40 tahun (1905 - 1945), bukan 350 tahun.
Referensi