Senja di Prambanan
“Nenek Moyang kita hebat ya, bisa bangun candi semegah ini dengan peralatan yang seadanya di zaman dulu.” Ucap seorang pemuda yang sedang menikmati kopinya di sore hari sambil memandangi Candi Prambanan dari tempatnya beristirahat. Erik namanya, dia bersama ketiga teman dekatnya nekat melakukan trip dari Surabaya hingga ke Yogyakarta. Dengan hanya berbekal aplikasi Maps, Erik, Niko, Adi, dan Dani akhirnya sampai di kota tujuan mereka. Setelah melewati perjalanan selama lima jam dengan penuh kelakar dari keempat pemuda ini, mereka dapat menikmati sinar matahari senja yang sudah mereka damba-dambakan dari awal semester ini.
Sesi ‘ngopi ala anak senja’ mereka terganggu Ketika keempat pasang mata mereka tiba-tiba melihat seorang kakek tua yang menghilang saat melewati salah satu bangunan Candi Prambanan. “Kalian juga lihat itu kan?” tanya Adi tanpa mengalihkan pandangan dari tempat kakek itu menghilang. “ternyata benar apa yang dikatakan kakekku, Candi Prambanan menyimpan misteri mistis yang sangat besar. Tidak mungkin kakek itu menghilang dengan sendirinya jika tidak ada sangkut paut dengan dunia mistis kan?” Erik Kembali bertanya kepada teman-temannya.