Seorang Anak Pecinta Bola dan Tukang Kayu
Premis
[sunting]Anto adalah anak seorang tukang kayu memiliki semangat yang tinggi untuk dapat bermain sepak bola di tingkat Kecamatan
Lakon
[sunting]- Anto
- Bapaknya
Lokasi
[sunting]Kampung Sukamandi Kelurahan Karangsari Kota Tangerang Banten
Cerita Pendek
[sunting]Sangat Senang Bermain Sepak Bola
[sunting]Nama Lengkapnya adalah Rianto, sebuah pemberian nama yang diberikan oleh bapak nya. Anak yang lahir dari keturunan suku Jawa dan Sunda. Dia anak laki laki satu satunya dari 5 bersaudara yang dilahirkan di kampung Sukamadi Kelurahan Karangsari Kecamatan Neglasari Tangerang Banten. Saat itu dia berusia 12 tahun dan masih bersekolah di kelas 6 SD. Anto adalah nama panggilannya. Sedangkan bapak nya bernama Edi yang lahir 37 tahun yang lalu, Pak Edi adalah seorang tukang kayu yang handal. Beliau bisa membuat apa saja dengan bahan dasarnya dari kayu, seperti lemari, meja dll
Anto sangat senang sekali bermain dengan teman – temannya apalagi saat libur sekolah. Mulai dari pagi sampai sore anto menghabiskan waktu nya untuk bermain Bersama teman – teman nya baik di kebun maupun di lapangan. Tetapi anto tidak melupakan kewajibannya untuk melaksanakan sholat lima waktu meskipun sedang asik bermain. Hobinya untuk bermain sepak bola timbul saat teman – teman nya mengajak dia untuk main bersama, Anto dan teman teman nya bermain sepak bola di tanah gersang bekas pesawahan yang sudah tidak terpakai. Hampir setiap sore selesai melaksanakan sholat ashar, anto selalu pergi ketempat tersebut. Bermain tanpa menggunakan sepatu terkadang kaki anto mengalami luka, Waktu terus berjalan teman teman anto mulai mengajak bermain di lapangan besar dan mendafar di sebuah club amatir tingkat RW, club tesebut bernama Bhelcom City FC. Akan tetapi anto tidak bisa bermain di club tersebut karena Anto tidak memiliki sepatu bola, karena syarat untuk bermain di Bhelcom City Foot Ball Club tersebut yaitu setiap pemain harus memakai sepatu bola.
Saat itu Anto berfikir bagaimana caranya untuk membeli sepatu bola sedangkan orangtuanya kadang kerja kadang menganggur, karena sifat pekerjaan bapaknya tidak tetap, jika ada yang menyuruhnya membuat lemari atau yg lainnya barulah bapaknya mendapatkan uang. Anto mulai berfikir dan menyisihkan uang jajannya, setiap hari uang jajanya di kumpulkan. 1 bulan kemudian uang sudah terkumpul tetapi Anto hanya dapat membeli sepatu bekas yang sdh di pakai temannya karena sepatu bola yang baru jauh lebih mahal harganya. Meskipun Anto hanya dapat membeli sepatu bekas, Anto sudah sangat bersyukur karena keinginannya akan terwujud untuk bermain dengan teman-temannya di Bhelcom City FC tersebut. Karena selama ini anto hanya bisa menonton di pinggir lapangan, melihat teman – teman nya bermain sepak bola.
Keesokan harinya Anto mendaftar dan bergabung di club tersebut, Anto sangat senang dan bersemangat mengikuti latihan bola tersebut, di club itu Anto latihan 3 kali dalam seminggu yaitu hari senin, rabu dan jum’at dan pada hari minggu biasanya digunakan untuk Sparing Patner atau pertandingan persahabatan. Setiap latihan Anto tidak pernah absen baik panas maupun hujan Anto tetap bersemangat mengikuti semua agenda yang sudah di jadwalkan oleh club tersebut.
Kemampuan Anto pun terus bertambah dari yang hanya bisa menendang bola saja, sekarang Anto sudah bisa menggocek dan mampu membuat gol. Anto tidak memiliki bakat untuk menjadi pemain sepak bola tetapi Anto memiliki semangat yang tinggi dan konsisten dalam berlatih. Dua modal tersebut yang Anto yakini bahwa di masa depan Anto akan bergabung di Tim tingkat kelurahan yang menjadi impiannya. Untuk menambah kemampuan di dalam bermain sepak bola, Anto di tawari oleh temannya agar mengikuti latihan di club kampung sebelah, club tersebut memang lebih lama berdiri dengan Bhelcom City FC. Akhir nya Anto menerima tawaran tersebut dan bergabung dengan club Merpati FC, dari situlah Anto mendapatkan ilmu tambahan tentang persepak bolaan. Jarak tempuh yang lumayan jauh tidak menyurutkan semangat Anto untuk berlatih. Anto menggunakan sepeda Bersama seorang temannya bernama Rohim setiap kali mengikuti latihan di Merpati FC.
Masalah harus dihadapi dan di cari solusinya
[sunting]Beberapa kali Rohim absen dalam latihan, tetapi Anto tetap bersemangat dan terus mengikuti latihan Bersama Merpati FC, saat itu Anto hanya berfikir dia harus bisa masuk ke tim sepakbola tingkat kelurahan. Jadi Anto berlatih keras untuk menggapai impian tersebut, Anto juga sering menambah latihan sendiri di pagi dan sore hari saat libur sekolah, semangat Anto tidak pernah padam untuk menjadi seorang pemain yang hebat. Hari demi hari, bulan dan tahun pun terus berlalu, Anto sudah mulai menginjak remaja, Sekarang Anto sudah bersekolah di SMP, di sekolah tersebut Anto mengikuti Estrakulikuler sepak bola. Anto sangat senang mengikuti ekskul tersebut.
Anto seorang anak yang tidak putus asa untuk mengapai mimpinya. Saat itu Anto memiliki masalah dengan sepatu bola nya. Sepatu nya mulai rusak dan tidak bisa di gunakan lagi, akhirnya Anto pun tidak bisa mengikuti latihan baik di Bhelcom City FC maupun di Merpati FC. Kemudian Anto berbicara dengan bapaknya.
Anto : Pak, sepatu bola saya sudah hancur dan tidak bisa dipakai lagi, belikan saya sepatu bola ya?
Bapak : iya nanti bapak belikan tapi kamu harus bantu bapak kerja dulu ya. Sebentar lagikan kamu akan libur sekolah, nah saat libur kamu bantu bapak bekerja.
Anto : iya pak saya akan bantu bapak bekerja
Saat itu bapaknya mendapatkan Borongan pekerjaan di Rumah sakit untuk membuat beberapa pintu yang ada dirumah sakit tersebut. Libur Sekolah pun tiba, saatnya Anto mulai membantu bapaknya. Jarak rumah Pak Edi dengan rumah sakit tersebut lumayan jauh. Bapaknya menggonceng Anto dengan sepedanya. Anto pun sangat senang menemani bapaknya mengowes sepeda. Sampai di Rumah sakit tempat bapaknya bekerja, Anto di jelaskan oleh bapaknya untuk membantu apa saja dalam pekerjaan tersebut. Tugas Anto yaitu mengamplas pintu rumah sakit. Setiap hari Anto membantu bapaknya, Anto sangat senang bisa membantu bapaknya. 7 hari sudah Anto membatu bapaknya, kemudian sore hari setelah pulang bekerja. Bapaknya mengajak Anto ke sebuah toko olahraga, dan Anto di suruh memilih sepatu bola yang sesuai dengan pilihannya. Dengan wajah yang sangat senang sekali Anto memilih sepatu yang dia inginkan dan dibayar oleh bapaknya. Anto sangat berterima kasih kepada bapak nya, yang sudah membelikan sepatu baru untuknya. Bapaknya berpesan jaga dan rawat sepatunya karena sepatu itu adalah hasil jerih payah kamu selama satu minggu, hati hati dalam bermain bola dan jangan pernah tinggalkan sholat meskipun kamu ada jadwal pertandingan. Pesan yang sangat berharga dalam hidup Anto.
Mimpi yang menjadi kenyataan
[sunting]Keesokan harinya Anto sudah mulai berlatih lagi Bersama clubnya di Merpati FC, dengan memakai sepatu bola baru Anto semakin semangat dalam mengikuti latihan Bersama teman temannya. Anto mulai tumbah dewasa sekarang dia sudah masuk ke SMA. Beberapa kali pertandingan, pelatih dari kelurahan menonton Anto dan timnya saat bertanding. Kemudian pelatih kelurahan menyampaikan kepelatih Merpati FC bahwa nanti akan ada seleksi tingkat kelurahan jadi di harapkan pelatih bisa merekomendasikan pemain untuk ikut di seleksi tersebut. Akhinya pelatih memilih 2 orang untuk mengikuti seleksi tingkat kelurahan. Anto dan Rohim di pilih oleh pelatih Merpati FC. Anto dan Rohim memiliki 1 bulan untuk mengikuti latihan di tingkat kelurahan, Anto terus berlatih menggapai impian tersebut, di sela sela waktu libur latihan Anto tetap berlatih meskipun hanya melatih fisik yaitu berlari mengelilingi lapangan bola disore hari. 1 bulan telah terlewati, akhirnya Anto terpilih menjadi pemain tingkat kelurahan dengan nama Karangsari Selection. Anto sangat bersyukur dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Kompetisi antar keluarahan pun di gelar memperebutkan piala camat, di sana banyak pemain-pemain hebat dengan skil bermain sangat baik. Akhirnya mimpi Anto terwujud dengan menjuarai kompetisi tingkat Kelurahan. Sangat Bahagia sekali Anto, prestasi yang telah di capai nya.
Tamat.