Bangun datar disebut juga dimensi dua yang memiliki sebidang serta beberapa rusuknya. bangun ini memiliki simetri lipat, simetri putar dan sumbu simetri
bangun datar
simetri lipat
simetri putar
sumbu simetri
persegi
4
4
4
segi-n
persegi panjang
2
2
2
segitiga sama sisi
3
3
3
segitiga sama kaki
1
0
1
segitiga siku-siku
1
0
1
lingkaran
takhingga
takhingga
takhingga
jajar genjang
0
2
0
belah ketupat
2
2
2
trapesium sama kaki
1
0
1
trapesium siku-siku
0
0
0
layang-layang
1
0
1
elips
2
0
2
Jenis garis pada segitiga
ada 4 jenis garis pada segitiga yaitu
garis tinggi adalah garis memiliki tinggi yang tegak lurus pada salah satu sisi segitiga.
garis bagi adalah garis yang membagi sudut yang sama nilainya pada dua sisi yang berdampingan.
garis berat adalah garis membagi dua sisi yang sama pada sudut berhimpit segitiga.
garis sumbu adalah garis yang mempunyai tinggi di dua sisi yang sama pada satu garis.
Besar sudut keliling dan sudut pusat
sudut pusat = 2 x sudut keliling
Teorema de Poncelet [Hubungan ketiga sisi segitiga dengan jari-jari lingkaran (lingkaran dalam segitiga siku-siku)]
Pembuktian
Hubungan dua tali busur dengan jari-jari lingkaran
Pembuktian
Lingkaran dalam segitiga
(s adalah setengah keliling segitiga)
Pembuktian
Lingkaran luar segitiga
Pembuktian
Garis singgung (satu) lingkaran di titik pusat serta perpanjangan jari-jari
Garis singgung persekutuan dalam (dua) lingkaran
Garis singgung persekutuan luar (dua) lingkaran
keterangan:
d = panjang singgung persekutuan dalam/luar lingkaran
p = jarak kedua titik pusat lingkaran
Teorema Ceva
(lingkaran dalam segitiga)
AF x BD x CE = BF x CD x AE
Teorema de Pitot
(lingkaran dalam segiempat)
AB + DC = AD + BC
Teorema Power de Point
(lingkaran luar segiempat)
AE x EC = BE x ED
Tali busur pada satu titik di luar lingkaran
AB2 = AD x AE
AB x AC = AD x AE
Teorema Ptolomeos
(lingkaran luar segiempat)
AC x BD = AB x DC + AD x BC
Titik E adalah pertemuan kedua perpanjangan tali busur yang bertemu.
maka sudut E = 1/2 (sudut besar - sudut kecil)
Dua tali busur yang berpotongan
Tali busur AC dan BD memiliki titik potong yaitu T dan O adalah titik pusat maka besar sudut sebagsi berikut:
sudut ATB = 1/2 (sudut AOB+sudut COD)
sudut CTD = sudut ATB
sudut ATD = 1/2 (sudut AOD+sudut BOC)
sudut BTC = sudut ATD
Hubungan besar sudut, luas juring dan panjang busur