Songket Palembang
Kain songket merupakan salah satu jenis kain tenun yang tersebar di Indonesia khususnya etnis melayu seperti sumatra selatan, Sumatra barat, Riau, Sumatra Timur, dan Aceh. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, pemakai songket dapat mengklasifikasi asal songket berdasarkan bentuk, warna, prinsip, dan cara pembuatan yang khas. Songket Palembang memiliki berbagai motif dan makna yang terkandung. Motif-motif tersebut ada yang berasal dari hubungan masa lalu dengan Wangsa Syailendra kerajaan Budha di Jawa, masa kejayaan sriwijaya, kehadiran bangsa India dan Tiongkok, dan sebagainya.[1]
Songket Palembang juga disebut sebagai salah satu wastra Indonesia yang kaya dengan keanekaragamannya. Songket Palembang tidak hanya memiliki makna yang estetis melainkan mengandung nilai filosofis dan makna yang sangat bersejarah. Namun, bagaikan pisau bermata dua kain songket Palembang semakin hari mengalami penurunan. Pengrajin songket mengaku sekarang pembuatan songket tidak lagi berdasarkan motif, bahan, dan warna sejarah yang dulu biasa digunakan[2]. Melainkan berdasarkan nilai jual dan keinginan pelanggan yang membeli. Jika ada pelanggan ingin membeli dengan harga murah maka, pengrajin akan mengurangi nilai estetika dari kain songket itu sendiri. Hal ini sangat memperhatikan dikarenakan budaya tidak lagi menjadi pondasi utama masyarakat membeli kain melainkan harga jual. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan lestari budaya khas songket sehingga nilai estetika yang telah lama ada tidak hilang.
Bacaan lanjutan
[sunting]- ↑ Salim, N. S. (2016). Kain Songket Palembang dengan Penerapan Teknik Batik sebagai Produk Fesyen. Jurnal Visual Art dan Design, 7(2), 92-115.
- ↑ Sari, I. P., Permana, F. C., & Firmansyah, F. H. (2020). Ensiklopedia Digital Interaktif Songket Palembang Berbasis Mobile Device untuk Siswa Jenjang SMP. Jurnal Ilmu Komputer, 13(2), 1-10.