Sumber Pembelajaran Terbuka: Konsep dan Implementasi/VI. Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Perkembangan Teknologi dan Dampaknya terhadap Sumber Pembelajaran Terbuka
[sunting]Perkembangan teknologi telah mengubah bagaimana konten pendidikan dibuat, dibagikan, dan diakses termasuk diantaranya Sumber Pembelajaran Terbuka (SPT). Mulai dari penemuan internet, peluncuran GNU sebagai fondasi perangkat lunak terbuka, diciptakannya Wikipedia, pilihan lisensi hak cipta yang semakin luas dengan adanya Creative Commons, dll. Tonggak sejarah perkembangan SPT selengkapnya tertera pada Gambar 1.
Berikut adalah beberapa dampak utama perkembangan teknologi terhadap SPT:
- Aksesibilitas. Internet menghilangkan hambatan fisik seperti bentuk materi tradisional buku teks dan akses konten pendidikan kapan dan di mana saja.
- Repositori Sumber Daya Pendidikan Terbuka. Teknologi memfasilitasi pengembangan repositori seperti Wikimedia Commons dengan fitur pencarian, kategorisasi, dan keterlibatan komunitas yang memudahkan akses SPT berkualitas tinggi.
- Alat Pendidikan Terbuka. Kemajuan teknologi telah mengarah pada peningkatan penyebaran SPT melalui pengembangan alat pendidikan terbuka sistem manajemen pembelajaran (LMS) Misalnya, E-learning Seamolec
- Perangkat Lunak Berlisensi Terbuka. memungkinkan pendidik untuk membuat media SPT yang interaktif dan menarik sesuai kebutuhan, misalnya LibreOffice.
Tantangan Sosial, Budaya, dan Hukum dalam Pengembangan Sumber Pembelajaran Terbuka
[sunting]Pengembangan SPT menghadapi beberapa tantangan sosial, budaya, dan hukum yang dapat memengaruhi kreasi, adopsi, dan keberlanjutannya. Berikut adalah beberapa tantangan utama:
- Hak Cipta dan Perizinan. Meskipun lisensi terbuka seperti Creative Commons memfasilitasi penggunaan kembali SPT, dapat terjadi masalah hukum dalam kesesuaian lisensi konten dengan Undang-Undang Hak Cipta. Mempromosikan kesadaran dan memberikan pendidikan tentang SPT sangat penting untuk mendorong pengembangan dan adopsi SPT.
- Jaminan Kualitas, Kredibilitas, dan Adaptasi Budaya. Latar belakang budaya dan bahasa SPT yang beragam dan tidak semua SPT menjalani proses peninjauan ketat seperti sumber daya pendidikan tradisional, menuntut pendidik dan peserta didik melakukan evaluasi secara kritis mengenai keandalan, akurasi, dan relevansi untuk memastikan penggunaan materi yang dapat dipercaya dan kontekstual.
- Keberlanjutan dan Pendanaan. Membuat, memelihara, dan memperbarui SPT membutuhkan waktu, tenaga, dan sumber daya sehingga identifikasi model pendanaan berkelanjutan dan dukungan pemangku kepentingan penting demi keberlanjutan jangka panjang proyek SPT.
- Kesenjangan dan Akses Digital. Akses terbatas ke teknologi dan koneksi internet yang andal, perangkat, atau keterampilan teknis yang diperlukan untuk terlibat sepenuhnya dengan SPT dapat menjadi hambatan bagi siswa dan pendidik[1]
Peluang dan Harapan untuk Masa Depan Sumber Pembelajaran Terbuka
[sunting]SPT memiliki potensi untuk mengubah cara kita belajar dan mengakses pengetahuan. Berikut adalah beberapa peluang dan harapan yang dapat direalisasikan di masa depan:
- Pembelajaran Sepanjang Hayat dan Pengembangan Profesional. SPT dapat mendukung pertumbuhan profesional berkelanjutan para pendidik dengan menemukan strategi baru serta perkembangan bidangnya.
- Pendekatan Pengajaran Inovatif dan Pedagogi Terbuka. SPT mendorong pembelajaran aktif, keterlibatan siswa, dan kolaborasi melalui kesempatan pemberian tugas berjangka panjang bukan sekali pakai.
- Pengetahuan Global dan Pertukaran Budaya. SPT dapat merangkul berbagai perspektif serta ajang kolaborasi dan kontribusi yang dapat memberikan peluang terciptanya sumber daya multibahasa dan multikultur untuk memenuhi kebutuhan pelajar dari berbagai latar belakang.
- Penelitian dan Pengetahuan Berbasis Data. Memanfaatkan teknologi, pendidik dapat menganalisis interaksi peserta didik dengan SPT, mengidentifikasi pola, dan mendapatkan wawasan tentang perilaku belajar peserta didik. Wawasan berbasis data ini dapat membantu meningkatkan desain dan metode penyampaian SPT yang mengarah pada pengalaman belajar yang lebih efektif.
Referensi
[sunting]- ↑ Fitriansyah, R., Fatinah, L., & Syahril, M. (2020). Critical Review: Professional Development Programs to Face Open Educational Resources in Indonesia. Indonesian Journal on Learning and Advanced Education (IJOLAE), 2(2), 109–119. doi:10.23917/ijolae.v2i2.9662