Tabot Bengkulu
Tabot adalah event tahunan yang diadakan di Kota Bengkulu – Provinsi Bengkulu. Ritual tabot dimulai pada tanggal 1 hingga10 Muharam.Tradisi ini awalnya adalah ungkapan dukacita, atas meninggalnya Hasan dan Husen, cucu Nabi Muhammad SAW di Padang Karbala (Iran-Irak sekarang).
Saat ini di Kota Bengkulu, ada 7 keluarga yang membuat tabot sakral. Tujuh keluarga ini merupakan keturunan, dari Imam Senggolo (Syeh Burhanuddin).Beliau adalah sesepuh para Sipai ( sebutan untuk keluarga tabot),komunitas yang kali pertama melakukan tradisi tabot di Bengkulu.Tabot-tabot sakral,adalah tabot yang digunakan dalam rangkaian ritual.
Pergeseran makna dari ritual dukacita menjadi pesta rakyat, menuntut penampilan tabot lebih dari sekedar kotak keranda biasa.Tabot Bengkulu sekarang tampil lebih kekinian
Nah,sebagai bagian dari suatu tradisi, tabot kaya akan perlambang.Meskipun beberpa dekorasi sudah terlihat modern, tapi simbol Filosofis tetap dipertahankan.
Bagian-Bagian Tabot Bengkulu[sunting]
Bahan rangka pembentu tabot,adalah kayu,bambu, dan pelepah rumbia. Dibuat dalam tiga bagian terpisah,dengan tinggi dan lebar antara 1-2 meter. Setelah semua bagian lengkap, kemudian dirakit menjadi satu.
Dasar dan Kernis [sunting]
Bentuk dasar tabot adalah segi enam. Sebenarnya tujuan pembuatan sudut-sudut ini, untuk menghindari badan tabot saling bersengolan saat sedang diarak. Sedangkan Kernis adalah semacam hiasan profil, bertingkat seperti undak-undak tangga.
Badan [sunting]
Bagian badan tabot terletak di tengah-tengah.Ruang antara puncak dan kernis,untuk penyimpanan tanah dan replika telapak tangan yang terbuat dari kuningan. Tanah dan jari-jari tadi,adalah bagian penting dalam ritual tabot.
Puncak [sunting]
Kubah tabot berbentuk bulat bawang. Ada lubang dipuncaknya, untuk tongkat yang akan jadi puncak kubah.