Apakah Skizofrenia Itu?

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Bagian dari Memahami Kesehatan Jiwa: untuk Masyarakat Awam. PDF dengan warna penuh (full color) dari Wikibuku ini dapat diunduh di sini.

Skizofrenia[sunting]

Apakah Anda mengenal seseorang yang terlihat “kehilangan kontak” dengan realitas? Apakah orang tersebut berbicara tentang “mendengar suara-suara” yang orang lain tidak bisa mendengarnya? Apakah dia melihat atau merasakan sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain? Apakah orang ini percaya akan sesuatu yang tidak nyata? Orang-orang yang punya gejala-gejala tersebut mengalami skizofrenia, sebuah penyakit yang serius. Bacalah Wikibuku ini untuk tahu lebih banyak.

Apakah skizofrenia itu?[sunting]

Sampul depan PDF Apakah Skizofrenia Itu?
Sampul depan PDF Apakah Skizofrenia Itu?

Skizofrenia adalah penyakit otak yang serius. Banyak orang dengan skizofrenia dilumpuhkan oleh gejala-gejala yang mereka alami.

Orang dengan skizofrenia dapat mendengar suara-suara yang orang lain tidak dengar. Mereka dapat berpikir orang lain mencoba menyakiti mereka. Kadang-kadang bicara mereka tidak masuk akal. Gangguan yang mereka alami membuat mereka kesulitan untuk tetap bekerja atau merawat diri.

Siapa sajakah yang mengalami skizofrenia?[sunting]

Siapa saja dapat mengalami skizofrenia. Gangguan ini dialami dalam jumlah yang sama baik oleh lelaki maupun perempuan dalam bangsa atau suku yang mana saja. Remaja dapat juga mengalami skizofrenia. Pada kasus yang jarang, anak-anak juga dapat mengalami gangguan ini.

Kapankah skizofrenia mulai dialami?[sunting]

Gejala-gejala skizofrenia biasanya dimulai antara usia 16 dan 30 tahun. Lelaki seringkali mulai mengalami gangguan ini pada usia yang lebih awal dibandingkan wanita. Biasanya skizofrenia tidak dialami oleh seseorang setelah usianya 45 tahun.

Apakah penyebab skizofrenia?[sunting]

Beberapa faktor dapat menyumbang peranan pada gangguan skizofrenia, termasuk:

  • Gen, karena kerentanan terhadap skizofrenia diwariskan secara turun-temurun
  • Lingkungan, seperti virus dan masalah nutrisi di kala sebelum kelahiran
  • Struktur dan kimiawi otak yang berbeda.

Para ilmuwan telah mempelajari banyak hal tentang skizofrenia. Mereka mengidentifikasi gen dan bagian dari otak yang memainkan peranan dalam penyakit ini. Sejumlah ahli berpendapat bahwa penyakit ini telah dimulai sebelum kelahiran, akan tetapi gangguan ini tidak muncul hingga bertahun-tahun setelah itu. Dengan penelitian yang lebih jauh dan lebih banyak, kemungkinan para peneliti akan dapat memperkirakan siapa saja yang akan mengalami skizofrenia.

Apa sajakah gejala-gejala skizofrenia itu?[sunting]

Gejala-gejala skizofrenia terentang dari mulai yang ringan hingga yang berat. Ada tiga jenis gejala:

  1. Gejala Positif adalah penyimpangan dari pemikiran dan fungsi yang normal. Gejala-gejala tersebut masuk dalam perilaku “psikotik.” Orang-orang dengan gejala ini kadang-kadang tidak mampu untuk membedakan mana yang nyata dan yang tidak. Gejala-gejala positif meliputi:
    • Halusinasi: ketika seseorang melihat, mendengar, menghidu/mencium aroma (smell), atau merasakan sesuatu yang tidak dialami oleh orang lain. “Mendengar suara” merupakan hal yang umum pada orang dengan skizofrenia. Orang yang mendengar suara-suara dapat mendengarnya pada waktu yang lama sebelum keluarga atau kawan-kawannya menyadari bahwa ada masalah dalam hal tersebut.
    • Waham atau delusi: ketika seseorang yakin akan hal-hal yang tidak nyata. Contohnya, percaya bahwa orang-orang di radio dan televisi berbicara secara langsung kepadanya. Kadang-kadang orang yang mengalaminya percaya bahwa mereka ada dalam bahaya – bahwa orang lain mencoba untuk menyakiti mereka.
    • Gangguan bentuk pikir: cara berpikir yang tidak biasa atau tidak berguna. Orang dengan gangguan pikiran biasanya punya masalah dalam mengatur jalan pikiran mereka. Kadang-kadang orang tersebut akan berhenti bicara di tengah-tengah proses berpikir. Dan sejumlah orang akan mengarang kata-kata yang tidak punya makna.
    • Gangguan gerak: dapat terlihat sebagai gerakan-gerakan tubuh yang terstimulasi namun tidak wajar. Orang dengan gangguan gerak dapat mengulangi suatu gerakan tertentu berulang-ulang. Pada kutub yang lain, orang tersebut dapat berhenti bergerak atau berbicara untuk beberapa waktu, ini adalah suatu kondisi medis yang dinamakan katatonia.
  2. Gejala negatif mengacu kepada kesulitan untuk mengeskpresikan emosi dan berfungsi secara normal. Saat seseorang dengan skizofrenia mengalami gejala negatif, gejalanya mirip depresi. Orang dengan gejala negatif dapat menunjukkan:
    • Bicara dengan nada yang datar
    • Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, seperti sulit tersenyum atau cemberut
    • Punya kesulitan untuk menikmati hal-hal yang menyenangkan
    • Punya masalah dalam hal merencanakan dan tetap melakukan kegiatan tertentu, misalnya berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
    • Bicaranya sangat sedikit kepada orang lain, bahkan di kala mereka memerlukannya
  3. Gejala daya pikir tidak mudah untuk dilihat, akan tetapi hal ini dapat mempersulit orang tersebut untuk mendapatkan pekerjaan atau merawat dirinya sendiri. Gangguan daya pikir meliputi:
    • Kesulitan ketika menggunakan informasi untuk membuat sesuatu keputusan
    • Kesulitan ketika ingin menggunakan informasi setelah mempelajarinya
    • Kesulitan untuk memusatkan perhatian.

Skizofrenia pada remaja[sunting]

Remaja dapat mengalami skizofrenia, akan tetapi sukar untuk dibedakan pada permulaannya. Ini disebabkan karena gejala-gejalanya dapat terlihat seperti masalah yang biasa dialami oleh para remaja pada umumnya. Seorang remaja yang mengalami skizofrenia dapat:

  • Mulai mendapatkan nilai yang buruk di sekolah
  • Berganti teman
  • Punya gangguan tidur
  • Mudah tersinggung atau perasaannya mudah berubah-ubah.

Bagaimanakah caranya mengobati skizofrenia?[sunting]

Tidak ada obat yang menyembuhkan bagi skizofrenia. Akan tetapi dua jenis pengobatan pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala: obat dan terapi psikososial.

  1. Obat. Beberapa jenis obat-obatan antipsikotik dapat membantu, beberapa jenis obat-obatan tergantung pada (kecocokan) dengan sang pasien. Kadang-kadang seseorang perlu mencoba obat yang lain untuk melihat hasil yang terbaik. Obat-obatan dapat menimbulkan efek samping. Pada banyak kasus, efek samping menghilang setelah beberapa hari. Pada kasus lainnya membutuhkan lebih banyak waktu. Pasien sudah seharusnya untuk mengungkapkan hal ini kepada dokter. Efek samping dari obat-obatan ini meliputi:
    • Pandangan yang kabur
    • Gerakan-gerakan tubuh yang tidak dapat dikontrol oleh orang tersebut, misalnya gemetar.
    • Pusing
    • Rasa Kantuk
    • Denyut jantung yang cepat
    • Merasa gelisah
    • Gangguan haid
    • Sensitivitas terhadap cahaya matahari
    • Ruam (rash) pada kulit
    • Kekakuan pada tubuh. Beberapa jenis antipsikotik dapat menyebabkan pertambahan berat badan yang banyak dan masalah kesehatan lainnya, yang dapat mengarah pada diabetes, kolesterol tinggi, atau kondisi medis lainnya. Antipsikotik yang lainnya dapat menyebabkan gangguan gerakan di mana seseorang tidak dapat mengendalikan gerakan-gerakan otot, terutama di daerah mulut. Merupakan hal yang penting untuk melaporkan setiap efek samping yang serius pada dokter. Pasien seharusnya tidak menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Penghentian pengobatan secara mendadak dapat berbahaya, dan hal itu dapat membuat gejala-gejala skizofrenia menjadi semakin parah.
  1. Terapi psikososial. Terapi ini membantu pasien untuk berurusan dengan penyakit mereka dari hari ke hari. Terapi ini dapat membantu setelah pasien menemukan obat yang cocok dan setelah obat itu bekerja secara baik. Terapi ini meliputi:
    • Pemberhentian dari narkotik dan alkohol: ini seringkali digabungkan dengan pengobatan terhadap skizofrenia
    • Edukasi keluarga: metode untuk membantu keseluruhan keluarga untuk belajar bagaimana menangani masalah penyakit ini dan bagaimana membantu orang yang mereka sayangi tersebut
    • Keterampilan pengelolaan penyakit: metode untuk pasien agar belajar tentang penyakit dan mengelolanya dari hari ke hari
    • Rehabilitasi: membantu mendapatkan pekerjaan dan keterampilan untuk menjalani kehidupan sehari-hari
    • Kelompok swa-bantu (self-help groups): dukungan dari orang lain yang sama-sama mengalami atau dari keluarganya
    • Sesi bersama terapis: bicara dengan terapis tentang kehidupan bersama penyakit dan belajar bagaimana mengelola gejala, misalnya mendengar suara atau menghadapi waham/delusi.

Apakah orang dengan skizofrenia sering melakukan kekerasan?[sunting]

Sebagian besar orang dengan skizofrenia tidaklah melakukan kekerasan. Walaupun demikian, beberapa dari mereka punya masalah tersebut. Kekerasan biasanya terjadi di dalam rumah terhadap anggota keluarga.  

Bunuh diri merupakan masalah bagi sejumlah orang dengan skizofrenia. Mereka punya kecenderungan yang lebih untuk melakukan usaha bunuh diri. Jika Anda tahu seseorang yang bicara tentang bunuh diri, bantulah dia untuk menemukan pertolongan secepatnya.

Bagaimana dengan narkotik dan alkohol?[sunting]

Meminum obat-obatan ilegal dan minum terlalu banyak alkohol merupakan masalah bagi sejumlah orang dengan skizofrenia. ketika seseorang menggunakan obat-obatan ilegal, mereka kemungkinan besar tidak akan mengikuti rencana pengobatan.  

Sebagian besar para ahli percaya bahwa obat-obatan terlarang dan alkohol tidak menyebabkan skizofrenia, akan tetapi mereka membuat antipsikotik menjadi tidak efektif Juga, obat-obatan seperti marijuana membuat gejala-gejala menjadi semakin memburuk.  

Merupakan hal yang umum bagi orang dengan skizofrenia untuk merokok. Walaupun demikian, merokok dapat menyebabkan obat menjadi kurang efektif. Adalah hal yang sulit untuk berhenti merokok setelah terbiasa, karena hal itu dapat menyebabkan gejala-gejala skizofrenianya menjadi memburuk untuk sementara waktu. Dokter harus membantu setiap pasien yang berencana untuk berhenti merokok.

Bagaimanakah caranya membantu seseorang yang saya tahu mengalami skizofrenia?[sunting]

Keluarga biasanya merupakan pelaku rawat bagi orang dengan skizofrenia. Anggota keluarga dapat membantu orang yang mereka sayangi itu untuk mendapatkan pengobatan. Mereka juga dapat mempelajari bagaimana caranya untuk membantu orang yang mereka sayangi itu untuk melakukan hal terbaik dalam keseharian hidup mereka.

Perhatian dan dukungan untuk anggota keluarga dengan skizofrenia dapat merupakan hal yang sulit. Orang dengan gangguan ini mungkin menolak pengobatan atau perawatan. Mereka mungkin menghentikan aktivitas minum obat mereka. Jika hal ini terjadi, Anda mungkin membutuhkan bantuan dari kepolisian atau rumah sakit. Dokter di ruang gawat darurat dapat memeriksa dan memutuskan apakah orang yang Anda sayangi itu membutuhkan pertolongan dari profesional kesehatan.

Merupakan hal yang penting untuk menghargai orang dengan skizofrenia. Akan tetapi Anda tidak boleh menoleransi perilaku berbahayanya. Tetaplah berkomunikasi dengan dokter dari orang yang Anda sayangi itu. Bicaralah dengan mereka tentang bagaimana caranya menolong anggota keluarga Anda untuk melalui saat-saat bahagia dan saat-saat buruk.

Carilah kelompok-kelompok dukungan yang ada di wilayah Anda. Bicara dengan pelaku rawat (caregivers) lain bagi orang dengan skizofrenia, sehingga dapat membantu keluarga Anda secara keseluruhan.

Rujukan[sunting]

Diterjemahkan dari Publikasi NIMH dengan No. TR-09-3517 (Tautan ke berkas sudah tidak terhubung pada tanggal 19 Juli 2019).