Ekonomi Publik/Informasi Asimetris

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Adverse selection merupakan bentuk kegagalan pasar yang terjadi akibat informasi yang asimetris. Adverse selection penting di bidang ekonomi karena sering menghilangkan kemungkinan pertukaran yang akan menguntungkan baik konsumen maupun penjual. Adverse Selection muncul apabila produk dengan kualitas yang berbeda-beda dijual dengan satu harga karena pembeli atau penjual tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menentukan kualitas yang sebenarnya pada saat membeli. Akibatnya, terlalu banyak produk yang berkualitas rendah dan terlalu sedikit produk yang berkualitas tinggi dijual dipasar atau dengan kata lain barang-barang berkualitas rendah menggeser barangbarang yang berkualitas tinggi. Ada bebarapa kemungkinan cara yang mudah untuk menyelesaikan masalah informasi asimetri: membiarkan semua orang mengatakan apa yang dia tahu. Proses di mana individu mengungkapkan informasi tentang diri mereka sendiri melalui pilihan yang mereka buat disebut self selection (seleksi diri).

Hidden Knowledge and Hidden Actions[sunting]

Ada dua bentuk dasar informasi asimetris yang dapat dibedakan. Hidden Knowledge mengacu pada situasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut dari pihak lain pada kualitas (atau "tipe") dari barang yang diperdagangkan atau kontrak variabel. Hidden Action adalah ketika salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari barang yang diperdagangkan atau kontrak variabel dengan beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati oleh pihak lain.

Hidden Knowledge[sunting]

Hidden knowledge adalah keadaan dimana salah satu pihak lebih mengetahui tentang kualitas atau kontrak terhadap barang atau jasa yang diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain sebagai mitranya. Hidden knowledge ini akan menimbulkan masalah seleksi yang merugikan (adverse selection). Misalnya sebuah perusahaan mengetahui bahwa terdapat produktivitas pekerja yang tinggi dan produktivitas pekerja yang rendah dan perusahaan menawarkan upah yang tinggi dengan maksud agar para pekerja menjadi pekerja yang berproduktivitas tinggi. Secara alamiah, ini akan menarik minat pekerja yang produktivitasnya rendah untuk meningkatkan produktivitasnya, sehingga perusahaan akan mengkombinasikan kedua jenis produktivitas pekerja. Jika upah berada di atas rata-rata produktivitas, perusahaan akan mengalami kerugian dan dipaksa untuk menurunkan upah. Hal ini akan mengakibatkan pekerja yang produktivitasnya tinggi keluar dari perusahaan dan rata-rata produktivitas pekerja turun. Akibatnya, upah harus diturunkan lagi. Kemungkinan, perusahaan hanya akan dioperasikan oleh pekerja yang produktivitasnya rendah saja. Masalah adverse selection adalah bahwa upah yang tinggi menarik pekerja yang diinginkan oleh perusahaan (pekerja dengan produktivitas tinggi) dan yang sebagian lain tidak (pekerja dengan produktivitas rendah).

Hidden Action[sunting]

Hidden Action adalah tindakan dimana salah satu pihak mampu mempengaruhi kualitas serta kontrak terhadap barang atau jasa yang diperdagangkan dimana pihak lain tidak mengetahui tindakan tersebut. Contohnya adalah seorang pasien akan berusaha melakukan beberapa tes kesehatan dan prosedur pengobatan untuk memastikan bahwa dokter tidak melakukan malpraktek, pengusaha ingin tahu seberapa keras pekerjanya bekerja, dan sebagainya. Dari hidden action muncul masalah moral hazard. Hal ini mengacu pada inefisiensi yang timbul karena kesulitan dalam merancang skema insentif yang memastikan tindakan tepat yang harus diambil. Misalnya, premi asuransi yang dibebankan kepada suatu perusahaan asuransi harus memperhitungkan bahwa pihak yang dipertanggungkan akan melakukan hal yang ceroboh.