Ikhtisar Sejarah/Bab 5
PERUBAHAN PADA IKLIM DUNIA
§ 1. Kenapa Kehidupan Harus Terus Berubah. § 2. Matahari Bintang Terpancar. § 3. Perubahan dari dalam Bumi. § 4. Kehidupan Dapat Mengendalikan Perubahan.
§ 1
Catatan Bebatuan mirip dengan buku besar yang disalahgunakan secara kurang dipedulikan. Seluruh lamannya robek, usang, dan terhapus, dan kebanyakan hilang. Rangkaian cerita yang disketsakan mereka disini terpotong bersamaan secara lambat dan menyakitkan dalam sebuah penyelidikan yang masih belum lengkap dan masih dalam pengolahan. Bebatuan Carboniferous, "pengerjaan batubara," memberikan kami penglihatan dari perluasan kehidupan besar pada dataran rendah basah. Kemudian, datang laman koyak yang dikenal sebagai Bebatuan Permia (yang terhitung sebagai bagian terakhir dari Palæozoikum), yang menyajikan sangat sedikit bagi kami kesuburan tanah dari zaman mereka. Hanya setelah perjalanan panjang waktu, sejarah menyebar luas lagi.
Ini harus menyematkan dalam pikiran bahwa perubahan iklim besar selalu berada dalam pergerakan, yang terkadang timbul dan terkadang memeriksa kehidupan. Setiap spesies makhluk hidup selalu mengadaptasi dirinya lebih dan lebih dekat dengan kondisinya. Dan kondisi selalu berubah. Tak ada akhir dalam adaptasi. Terdapat gangguan berkelanjutan terhadap perubahan segar.
Nyaris perubahan iklim membutuhkan beberapa penjelasan disini. Mereka bukanlah perubahan biasa; mereka adalah pengambangan lambat antara hangat dan sejuk. Pembaca harus tak berpikir bahwa karena matahari dan bumi saling berdampingan, riwayat iklim dunia menjadi cerita pendinginan sederhana. Pusat bumi tentunya menjadi sangat panas pada saat ini, namun kami tak merasakan panas bagian dalam pada permukaan; panas bagian dalam, selain dari burung berapi dan mata air panas, tak selaras dengan permukaan karena bebatuan bertumbuh solid. Bahkan pada Zaman Azoikum atau Arkæozoikum, terdapat jejak bebatuan lapis es dan mirip dengan periode dingin intens. Gelombang dingin semavcam itu seringkali bergerak di setiap tempat, khususnya dengan kondisi yang lebih hangat. Dan terdapat periode kelembaban besar dan periode kekeringan besar di seluruh belahan bumi.
Catatan lengkap tentang sebab fluktuasi iklim besar tersebut masih dikerjakan, namun kami mungkin mekenankan beberapa keutamaan dari mereka. Pengaruh di antara mereka adalah fakta bahwa bumi tidaklah berputar dalam lingkaran sempurna mengitari matahari. Wadah atau orbitnya seperti hulahop yang bergerak; ini, nyaris dikatakan, bersifat eliptik (ovo-eliptik), dan matahari dekat dengan satu ujung perputaran ketimbang lainnya. Ini berada pada poin yang menjadi fokus perputaran. Dan bentuk orbit tersebut tak pernah tetap sama. Ini perlahan terdistorsi oleh pergerakan planet lain, yang dari masa ke masa nyaris berputar, sepanjang masa ke masa perputaran kurang atau lebih. Kala perpuataran menjadi perputaran yang lebih mendekat, kemudian fokus menjadi makin dekat dengan pusat. Kala orbit menjadi makin berputar, kemudian posisi matahari menjadi makin dekat dari pertengahan, atau, memakai istilah astronom, lebih eksentrik. Kala orbit makins ering berputar, kemudian ini harus termanifestasi bahwa sepanjang tahun perputaran bumi harus mendapatkan catatan hangat yang sama dari matahari; kala orbit sangat terdistorsi, kemudian akan ada musim pada setiap tahun kala bumi dekat sangat dengan matahari (fase tersebut disebut Perihelion) dan mendapatkan kesepakatan panas yang besar secara mendasar, dan musim kala kawasan menjadi sanga tjauh dari matahari (Aphelion) dan menerima sangat sedikit kehangatan. Sebuah planet dalam keadaan aphelion bergerak paling lambat, dan tercepatnya pada perihelion; sehingga bagian hangat dari tahunnya akan berlangsung selama waktu yang lebih sedikit ketimbang bagian dingin dari tahunnya. (Sir Robert Ball menghitung bahwa perbedana terbesarnya yang memungkinkan antar musim menjadi tiga puluh tiga hari.) Pada masa kala orbit nyaris sangat berputar, sehingga akan ada iklim yang setidaknya ekstrim, dan kala orbit berada pada eksentrisitas terbesarnya, akan ada masa dingin dengan keesktriman besar dari suhu musiman. Perubahan pada orbit bumi adalah karena beragam dorongan dari seluruh planet, dan Sir Robert Ball menyatakan dirinya tak dapat menghitung siklus reguler dari perubahan orbital, namun Profesor G. H. Darwin menyatakan bahwa ini memungkinkan untuk membentuk jenis siklus antara eksentrisitas terbesar dan setidaknya dari sekitar 200.000 tahun.
Namun, perubahan dalam bentuk orbit tersebut menjadi satu-satunya sebab perubahan iklim dunia. Terdapat beberapa hal kain yang dikaitkan dengannya. Sebagaimana yang sebagian besar orang ketahui, perubahan dalam musim-musim adalah karena fakta bahwa khatulsitiwa bumi berada pada sudut datar dari orbitnya. Jika bumi berdiri lurus dalam orbitnya, sehingga khatulistiwanya selaras dengan orbitnya, takkan adalh perubahan pada musim-musim secara keseluruhan. Matahari akan selalu panas di khatulsitiwa, dan siang malam akan berjalan dua belas jam sepanjang tahun di setiap tempat. Ini adalah penghimpunan yang menyebabkan perbedaan dalam musim dan panjang tak sama pada hari kala musim panas dan musim dingin. Menurut Laplace, terdapat ragam yang memungkinkan dari nyaris tiga derajat (dari 22° 6′ sampai 24° 50′) dalam kecenderungan khatulistiwa pada orbit, dan kala kawasan ini berada pada tingkat maksimum, perbedaan antara musim panas dan musim dingin sangatlah besar. pengaruh besar ditunjukkan pada variasi tersebut dalam kecenderungan khatulistiwa pada orbit menurut Dr. Croll dalam bukunya Iklim dan Waktu. pada saat ini, sudutnya adalah 23° 27′. Yang secara tramifestasi kala sudut tersebut setidaknya, pada iklim dunia, hal-hal lainnya sama, akan menjadi sangat tenang.
Dan sebagai faktor penting ketiga, terdapat apa yang disebut keberadaan titik balik matahari. Ini merupakan pergerakan lambat tiang perputaran bumi yang berjalan selama 25.000 tahun. Orang manapun yang menyaksikan puncak perputaran kala "tidur," akan menyaksikan porosnya membuat pergerakan perputaran lambat, pastinya setelah mode pergerakan melingkarnya dari poros bumi. Sehingga, kutub utara tak selalu berada pada titik utara yang sama di antara bintang-bintang; penekanannya menjejakkan lingkaran di langit setiap 25.000 tahun.
Kini, akan ada masanya kala bumi berada pada aphelion atau perihelion ekstrimnya, kala satu hemisfer akan sangat beralih ke matahari dalam posisi puncak musim panasnya dan banyak peralihan lainnya pada posisi puncak musim dinginnya. Dan kala pergerakan titik balik matahari bergerak, waktu akand atang kala posisi musim panas-musim dingin takkan datang pada aphelion dan perihelion, selain pada titik paruh jalan antara mereka. kala musim panas dari satu hemisfer terjadi di perihelion dan musim dingin di aphelion, ini akan menjelaskan bahwa musim panas hemisfer lain akan terjadi di aphelion dan musim dinginnya di perihelion. Satu hemisfer akan memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang sangat dingin, dan lainnya musim panas yang sejuh dan musim dingin yang memanas secara lebih singkat. Namun kala posisi musim panas-musim dingin dapat pada titik tengah jalan orbit, dan ini menjadi musim panas satu hemisfer dan musim gugur pada hemisfer lain yang berada pada aphelion atau perihelion, takkan ada perbedaan luas yang sama antara iklim dua hemisfer tersebut.
Disini adalah tiga sistem perubahan yang menggerakkan seluruhnya secara sendiri-sendiri satu sama lain; pergerakan titik balik matahari, perubahan dalam keadaan khatulistiwa di obrit, dan peruabahn dalam eksentrisitas orbit. Setiap sistem terhimpun oleh dirinya untuk memproduksi periode tenang dan periode iklim berseberangan yang lebih besar. Dan seluruh ssitem perubahan dimainkan dengan satu sama lain. Kala ini terjadi pada saat yang sama, orbit nyaris sangat berputar, khatulistiwa berada pada setidaknya kecenderungan dari pergerakan orbit bumi, dan musim panas dan musim gugur berada pada perihelion dan aphelion, kela semua sebab tersebut akan bersekongkol untuk membuat iklim hangat dan seragam; akan ada setidaknya perbedaan musim panas dan musim dingin. Kala, di sisi lain, orbitnya berada dalam tahap deformasi yang sangat eksentrik, kala juga khatulistiwa sangat terjaga dan kala musim panas dan musim dingin berikutnya berada pada aphelion dan perihelion, kemudian iklim akan berada pada keekstriman mereka dan musim paans pada hal terpahitnya. Akan ada perhitungan besar es dan salju pada musim dingin; kehangatan musim panas singkat akan secara sebagian terrefleksi kembali ke luar angkasa lewat salju putih, dan akan tak setara pada tugas pelelehan seluruh es musim dingin kala bumi berputar sekali lagi menuju aphelion terujungnya. Bumi akan terhitung dingin sepanjang persekongkolan kondisi ekstrim berlanjut.
Sehingga, perubahan dan gelombang iklim bumi kita terbagi menajdi tiga sistem pengaruh yang datang bersamaan dengan penekanan umum terhadap kehangatan atau kekerasan, atau sebagaimana mereka berkontradisi dan tertunda satu sama lain.
Kita dapat melacak dalam Catatan Bebatuan soal serangkaian perubahan tak biasa karena permainan berkaitan dari pengaruh tersebut; terdapat masa besar kala irmaa mterpisah dari tiga sistem tersebut membuatkan mereka di luar perjanjian dan atmosfer menjadi sedang, masa kehangatan seluruh dunia, dan masa lainnya kala mereka nampak mengkonsentrasikan ekstrimitas menonjol mereka, untuk membekukan dan menghhimpun penekanan menonjol tersebut dan pekerjaan pada kehidupan.
Dan selaras dengan itu, kami mendapatkan dari catatan bebatuan bahwa ada periode ekspansi panjang dan multiplikasi kala kehidupan berkembang dan ditiadakan dan diragamkan, dan musim-musim keras kala terdapat penyatuan besar dan kehilangan spesies, genera, dan kelas, dan pembelajaran pelajaran kuat oleh semua yang masih ada. Pernyataan semacam itu yang harus terjadi pada muzim pertubuhan tingkat rendah dari pengerjaan batubara; serangkaian keadaan yang berlangsung semacam itu yang menghimpun cæon tertutup pada zaman Palæozoikum.
Kemungkinan bahwa gelombang hangat akan berlangsung relatif lama sampai zaman es. Dunia kita sekarang ini nampak timbul dengan fluktuasi dari fase pergerakan pendahuluan dan kondisi ekstrim. Separuh juta tahun menjadi tak bermusim dingin dengan pohon dan vegetasi bahkan di lingkaran kutub. pada saat ini, kami tak memiliki ketentuan dalam pemajuan semacam itu, namun kemudian pada, sebagaimana peningkatan pengetahuan, dapat memungkinkan untuk dilakukan dengan lebih presisi, sehingga ras kita akan membuat rencana ribuan tahun untuk mendapati perubahan yang datang.
§ 2
Sebab perubahan yang sepenuhnya berbeda lainnya dalam iklim bumi yang umum menjadi karena ragam dalam kehangatan matahari. Kami tak berniat memahami apa yang menyebabkan kehangatan matahari atau apa kelayakan yang menaungi api. Ini memungkinkan bahwa pada masa lampau terdapat periode intensitas yang lebih besar dan lebih rendah. Pada sekitaran itu, kami tak mengetahuinya; pengalaman manusia terlalu pendek; dan sejauh yang kami dapat tak menemukan bukti pada persoalan tersebut dalam catatan geologi. Secara keseluruhan, sosok saintifik terlibat untuk meyakini bahwa matahari menyala dengan kecepatan umum sepanjang masa geologi. Ini dapat menjadi dingin secara perlahan, namun terhimpun pada skala hal astronomi, ini tentunya tak terlalu mendingin.
§ 3
Kelompok sebab besar ketiga yang mempengaruhi iklim ditemukan dalam unsur dalam dunia itu sendiri. Sepanjang sejarah panajng bumi, terdapat kejadian penempatan berkelanjutan terhadap perbukitan dan pegunungan oleh embun beku dan hujan dan menghantarkan material mereka untuk menjadi beabtuan sedimenter di bawah laut. Terdapat proses bekelanjutan penempatan darat dan pengisian laut, oleh laut, kala mereka menjadi lebih dangkal, harus menyebar lebih dan lebih di darat. Proses penghimpunan, proses penguasan dan kebangkitan, juga terjadi secara berproses, namun kurang secara giat. Unsur kebangkitan bersifat besar; unsur penempatan berlanjut. Sepanjang masa yang panjang, terdapat kebangkitan gunung berapi kecil secara komparaitf, dan kemudian mendatangkan masa pegunungan besar yang meningkat dan seluruh garis darat dan laut berubah. Waktu semacam itu menjadi tahap pembukaan zaman Cainozoikum, kala Alpen, Himalaya dan Andes semuanya timbul dari permukaan laut sejauh di luar ketinggian mereka saat ini, dan bentang utama geografi dunia yang ada tergambarkan.
Kini, waktu pegunungan tinggi dan laut dalam akan menghimpiun permukaan darat kering yang lebih besar untuk dunia, dan permukaan laut yang lebih terbatas, dan waktu dataran rendah akan menghimpun waktu laut yang lebih luas dan lebih dangkal. Pegunungan tinggi menyimpan kelembaban dari atmosfer dan menjadikannya diselimuti salju dan gletser, sementara samudra yang lebih kecil memiliki wilayah yang lebih kecil untuk penguapan permukaan. Hal lain menjadi wilayah dataran rendah yang sama dalam sejarah dunia yang akan menjadi tempat lembab atmosferik yang lebih umum ketimbang masa ketinggian pegunungan yang relatif lebih besar dan kedalaman laut yang lebih besar. Namun bahkan peningkatan kecil dalam jumlah kelembaban di udara memiliki pengaruh kuat pada transmisi panas radian melalui udara. Panas matahari akan melintasi udara kering yang lebih bebas ketimbang melalui udara lembab, dan sehingga sejumlah besar paans akan mencapai permukaan darat dari dunia di bawah keadaan ketinggian dan kedalaman ekstrim, ketimbang pada wilayah yang relatif rendah dan dangkal. Sehingga, fase kering dalam sejarah bumi menandakan masa hangat. Namun, mereka juga memiliki malam yang dingin, karena pada alasan yang sama bahwa panas giat datang ke bumi, ini akan berradiasi lagi. Prinsip yang sama diterapkan kepada musim-musim, dan sehingga fase kenaikan dan penekanan besar dari permukaan juga akan menjadi faktor kontribusi lainnya pada sisi kondisi iklim ekstrim.
Dan tahap kenaikan dan penekanan yang lebih besar akan mengintensifikasikan kondisi ekstrimnya lewat akumulasi tudung es bertahap pada wilayah kutub dan pada wilayah gunung yang lebih tinggi. Akumulasi tersebut akan menjadi pengadaan laut, yang permukaannya akan makin tenggelam sebanding dengan tanah.
Kemudian, ini menjadi serangkaian pengaruh beragam lainnya yang akan bermain di dalamnya dengan pertolongan atau pemeriksaan ragam astronomi yang ditutupkan dalam § 1 dan § 2. Terdapat unsur lain yang lebih terlokalisasi yang bekerja dalam mereka yang tak dapat gerakkan dalam penjelasan apapun disini, namun yang akan familiar dengan murid bidang geografi fisik; pengaruh gelombang samudra besar dalam membawa kehangatan dari khatulistiwa ke lintang yang lebih sedang; campur tangan rangkaian gunung dengan kelembaban tersemat oleh angin deras dan sejenisnya. Sebagaimana pada proses alam lambat, gelombang tedefleksikan atau rangkaian gunung diserbu atau digantikan oleh kebangkitan segar, iklim pada wilayah besar akan berubah dan seluruh kondisi kehidupan berganti dengannya. Di bawah ragam rendah pengaruh astronomi, kebumian dan geografi, kehidupan tidaklah tidur. Karena kondisinya berubah, kehidupan harus berubah atau mati.
§ 4
Dan meskipun mereka mengerahkan unsur yang mengubah iklim dan kondisi kehidupan bumi, mereka mungkin melirik serangkaian pengaruh kecil dan tambahan, mula-mula tak berpengaruh dalam sejarah dunia sepanjang permukaan darat ada, namun menjadi lebih penting usai zaman Reptil, sampai mereka bergerak pada bab berikut kita. Terdapat dampak yang dihasilkan pada iklim oleh kehidupan itu sendiri. Sebagian besar adalah pengaruh vegetasi, dan khususnya hutan. Setiap pohon terus menghantarkan uap air ke udara; sejumlah air menguap pada musim panas oleh permukaan danau sejauh kurang dari jumlah yang menguap pada kawasan hutan yang sama. Sebagaimana pada Zaman Mesozoikum dan Cainozoikum, hutan besar menyebar ke seluruh belahan dunia, tindakan mereka dalam menjaga kelembaban udara dan memitigasi dan menstabilisasikan iklim dengan mempertahankan kesejukan musim panas dan musim dingin harus menjadi lebih dan lebih penting. Selain itu, hutan menghimpun dan melindungi tanah dan mempersiapkan kemungkinan kehidupan pertanian.
Rumput air kembali terhimpun untuk mendesak dan membelokkan sungai, banjir dan mengubah kawasan besar menjadi rawa-rawa, dan utamanya untuk penghancuran hutan atau penggantian tanah berrumput dengan hutan belantara berrawa.
Terakhir, dengan kemunculan komunitas manusia, datang apa yang mungkin menjadi unsur terkuat dari seluruh pengaruh kehidupan pada iklim. Dengan api dan bajak dan kapak, manusia menghimpun dunianya. Dengan menghancurkan hutan dan dengan irigasi, manusia sangat berdampak pada iklim wilayah besar permukaan dunia. Penghancuran hutan membuat musim menjadi lebih ekstrim; ini terjadi, contohnya, di wilayah timur laut Amerika Serikat. Selain itu, tanah tak lagi terlindungi dari guyuran hujan, dan terbasuh, hanya meninggalkan bebatuan tandus. Ini terjadi di Spantol dan Dalmatia dan, beberapa ribu tahun lampau, di Arab Selatan. Lewat irigasi, di sisi lain, manusia merrestorasi gurun untuk kehidupan dan mitigasi iklim. Proses tersebut berjalan di India Barat Laut dan Australia. Pada masa mendatang, dengan membuat operasi semacam itu di seluruh dunia dan sistematis, manusia dapat mengandalikan iklim pada ranah yang hanya dapat membuat kita penasaran.