Permainan Tradisional Anak-Anak Kalimantan Selatan yang Jarang Orang Tahu/Badaku

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Alat Padakuan

Badaku adalah permainan yang menggunakan alat yang dapat merangsang daya hitung, diamana permainan ini menggunakan suatu alat dinamakan dengan padakuan yang memiliki lubang yang jumlahnya ganjil seperti 5,7,9, dan seterusnya.[1] Di Jawa, permainan ini dikenal dengan sebutan Congklak, Dakon, Dhakon, atau Dhakonan.[2]. Dahulu, alat yang digunakan dalam permainan ini terbuat dari kayu yang memiliki panjang 50 sentimeter, lebar 20 sentimeter dan tebal 10 sentimeter. Sekarang, permainan ini menggunakan alat yang terbuat dari plastik. [3]

Cara melakukan permainan[sunting]

Permainan ini dimainkan oleh dua orang atau lebih, dimana mereka bermain berhadap-hadapan dan salah satu dari mereka akan memulai permainan ini terlebih dahulu setelah melakukan pengundian. Pemainan ini dimulai dengan memilih lubang dan menyebarkan biji-bijian ke setiap lubang sesuai arah jarum jam masing-masing satu biji per lubang. Bila biji terakhir jatuh di lubang yang ada biji yang lain, maka biji tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya dengan tidak melupakan mengisi biji ke lubang induk sendiri dan tidak mengisi lubang induk lawan. Bila biji terakhir jatuh ke lubang induk sendiri, maka bisa memilih lubang lainnya untuk memulai lagi. Bila biji terakhir terdapat di lubang kosong, maka itulah giliran lawan untuk bermain. Bila biji terakhir ada di barisan lubang di hadapan diri sendiri, maka biji yang ada di barisan lubang lawan dan 1 biji terakhir yang ada di dalam lubang kosong akan menjadi milik sendiri dan masuk ke lubang induk. Bila semua baris kosong, maka permainan ini dimulai dengan mengisi semua barisan lubang masing-masing sebanyak jumlah lubang yang ada di suatu barisan (misalnya lubangnya 7 maka yang memerlukan 7 biji untuk mengisinya). Bila biji tidak mencukupi, maka lubang lainnya dibiarkan kosong selama permainan.[2]

Bagi yang memenangkan permainan ini, dia akan membagikan biji yang berada di salah satu lubang yang dia punya kepada masing-masing lubang dakuan yang ada, baiki punyanya sendiri mapun punya lawan. Pemain akan bermain tersu selama lubang masih ada isinya. Bila lubang sudah tidak ada isinya, maka di dinyatakan mati dan berganti dengan lawan mainnya. Jika pemain ini terampil, maka dia akan bermain terus menerus sampai lawan tidak memberikan kesempatan untuk bermain dan jika biji sudah habis terkumpul di tempatnya, maka lawannya dinyatakan gundul.[1]

Referensi[sunting]

  1. 1,0 1,1 Huda, Sirajul (2015). Permainan Tradisional Rakyat Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Pustaka Banua. hlm. 89-90. ISBN: 978-602-9864-24-3.
  2. 2,0 2,1 Winarni (2017). Ensiklopedia Permainan Tradisional Nusantara. Yogyakarta: Lontar Mediatama. hlm. 65-66. ISBN: 978-602-5482-38-0.
  3. Bulkis, Siti Badaku atau Congklak, Permainan Rakyat Kalsel yang Menyatukan Berbagai Kalangan Usia.