Permainan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta/Benthik
Benthik
[sunting]Benthik merupakan permainan yang dimainkan di area yang lapang dan terbuka seperti halaman, pekarangan, atau lapangan. Permainan ini berasal dari pedesaan dan dimainkan secara musiman. Benthik dimainkan secara tim untuk fungsi hiburan. Memainkannya dilakukan secara berpasangan sehingga partisipan terdiri dari jumlah genap. Permainan biasanya terdiri atas anak dan remaja Kelompok usia 10-15 tahun.
Alat yang diperlukan dalam permainan benthik yaitu dua stik kayu dari ranting yang lurus dan kuat dengan panjang yang berbeda. Satu stik kayu berukuran sekitar 30-40 cm dengan diameter kurang lebih sebesar ibu jari, yang disebut dengan benthong. Sedangkan batang kayu yang lain berukuran panjang sekitar 10-15 cm sebesar jari tangan, disebut dengan janak. Kayu yang ideal untuk digunakan seperti kayu dari ranting pohon mangga, pohon jambu biji, pohon kelengkeng, pohon kemuning dan sebagainya, karena mempunyai struktur kayu yang kuat dan ulet [1]. Selain dua benda tersebut, pelu disiapkan pula sebuah lubang atau ceruk di tanah sedalam 7 cm yang biasa disebut lowokan. Bisa juga menggunakan dua bilah batu bata yang dijajarkan. ceruk atau lowokan tersebut berfungsi sebagai bidang pengungkit stik kayu benthong dan janak agar bisa meluncur. [2]
Cara bermain
[sunting]Permainan Benthik diawali dengan menentukan pasangan dalam setiap tim. Dalam satu tim idealnya pasangan seimbang dalam hal berat badan maupun tingginya, dan sebaiknya mempunyai jenis kelamin yang sama. Setelah masing-masing anggota tim ditentukan, pemain melakukan sud atau hompimpa untuk menentukan giliran bermain. Tim pemain yang menang hompimpa mendapat giliran bermain pertama, sedangkan pihak yang kalah harus menjadi yang berjaga. Setelah masing-masing pemain siap, maka permainan dapat dimulai.
Pemain pertama adalah salah satu anggota dari tim yang memenangkan hompimpa. Sedangkan partnernya turut berjaga bersama dengan tim musuh.
Cara memainkan benthik, pertama, stik pendek atau janak dipasang melintang di atas lowokan atau lubang pengungkit yang sudah dibuat. Selanjutnya stik pendek tersebut diungkit dan didorong secara kuat dengan menggunakan benthong atau stik panjang. Hal ini bertujuan agar janak dapat melambung dan terlempar jauh. Tahap ini disebut dengan uthat.
Selanjutnya, setiap pemain yang berjaga (baik yang main maupun tim lawan) perlu menangkap janak yang terlempar. Apabila tim lawan berhasil menangkap janak, maka janak tersebut harus disentuhkan ke tanah. Hal ini menandakan pemain pertama (pemain yang mengungkit janak) mati atau kalah, dan harus digantikan oleh partnernya sendiri. Dengan berhasil menangkap janak, tim lawan bisa memperoleh poin 50 jika menangkap dengan tangan kiri, poin 25 jika menangkap dengan tangan kanan, dan poin 10 jika menangkap dengan dua tangan. Namun apabila janak yang berhasil ditangkap itu tidak segera disentuhkan ke tanah dan berhasil direbut oleh penjaga dari kelompok pemain, maka pemain pertama mendapat giliran untuk melakukan uthat lagi. Tahap ini dilakukan hingga salah satu kelompok mendapatkan poin
Sementara itu, apabila janak tidak berhasil ditangkap oleh tim manapun, maka peserta yang main perlu meletakkan benthong di atas ceruk lowokan secara melintang. Selanjutnya pihak tim lawan berusaha untuk melempar janak ke arah benthong. Jika janak yang dilempar berhasil mengenai benthong, maka pemain pertama mati dan giliran bermain berganti ke parter timnya atau berganti ke tim lawan.
Namun, apabila tahap uthat berhasil dilalui (pemain tim pertama tidak mati), maka dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu namplek. Di tahap ini, pemain perlu memukul janak dengan benthong [3] Tim lawan atau tim penjaga perlu menangkap janak yang terlemapar tersebut agar tim yang main kalah dan berganti giliran. Apabila tim penjaga tersebut tidak berhasil menangkap janak atau janak mendarat ke tanah, maka dia harus melemparkannya kembali ke arah lubang lowokan. Pada tahap ini, pemain pertama harus bisa memukul stik janak sejauh mungkin agar bisa mendapatkan poin sebanyak-banyaknya. Poin dihitung dari jarak jatuhnya janak terlemar ke lubang lowokan. Semakin jauh, makan semakin banyak poinnya. Sebaliknya, jika janak tidak berhasil di pukul dan malah masuk ke lubang lowokan, maka poin yang diperoleh oleh tim pemain hangus. [1]
Selain sebagai hiburan, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari permainan Benthik. Beberapa manfaat yang diperoleh dari Permainan Benthik, antara lain melatih ketangkasan, sportivitas, kerja sama tim dan keterampilan berhitung, serta nilai-nilai kehidupan seperti menaati aturan dan hubungan sosial.