Permainan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta/Blarak-blarak Sempal
Blarak-Blarak Sempal
[sunting]Blarak-Blarak Sempal berasal dari kata dalam Bahasa Jawa “blarak” yang berarti daun kelapa yang sudah kering dan kata “sempal” berarti patah atau jatuh. Dilihat dari latar belakangnya, permainan ini berasal dari pedesaan khususnya di pedesaan wilayah pesisir dimana terdapat banyak pohon kelapa. Permainan ini dimainkan oleh anak-anak usia 10 hingga 14 tahun. Permainan ini berfungsi untuk hiburan dan kesenangan. Seiring perkembangannya permainan ini mengalami banyak modifikasi.
Permainan blarak-blarak sempal dapat dimainkan oleh empat hingga delapan orang. Pemain dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mendapat tugas menarik dan satu lagi menjadi kelompok yang main. Pemain masing-masing tim sebaiknya seimbang karena untuk memainkannya diperlukan kekuatan fisik.
Alat yang diperlukan untuk bermain blarak-blarak sempal adalah kulit luar sabut buah kelapa.
Cara Bermain
[sunting]Untuk bermain blarak-blarak sempal pemain dibagi menjadi dua kelompok melalui hompimpa atau ping sut. Setelah mengetahui masing-masing kelompok, selanjutnya membentuk formasi. Anggota kelompok yang kalah duduk dengan kedua kaki diselonjorkan dengan posisi melingkar, dimana telapak kaki mereka saling bertemu di atas sabut kelapa yang ditelentangkan. Selanjutnya, kelompok yang menang mengambil posisi berdiri di antara dua pemain yang kalah, dan menggandeng tangan dari teman (kelompok yang kalah) di kanan dan kirinya dengan erat.
Setelah posisi siap, mereka bersama-sama berputar sambil menyanyikan lagu dolanan Blarak-blarak Sempal. Bunyi lagunya sebagai berikut: blarak-blarak sempal, diinciki mendal-mendal, legendre tak pancale, Jaki bangsat doyan teke.
Semakin lama perputaran berlangsung, maka akan semakin baik dianggap berhasil. Permainan ini mengajarkan tentang kekompakan, mengasah kemampuan fisik, kerja sama, dan kemampuan sosial. Selain itu permainan blarak sempal juga menyimpan makna filosofis mengenai kebersamaan, tenggang rasa dan kebersamaan. [1]
Referensi
[sunting]- ↑ https://repositori.kemdikbud.go.id/14158/1/Pembinaan nilai budaya melalui permainan rakyat daerah istimewa yogyakarta.pdf