Permainan Tradisional Lampung/Main Gasing
Permainan ini dinamakan oleh masyarakat Lampung Pesisir (Peminggir Pemanggilan) "Main Casing". Mengenai sejarah perkembangan permainan ini tidak diketahui, Dan menurut keterangan permainan semacam ini terdapat juga di daerah Sumatra lainnya. di Jawa dan bahkan mungkin di beberapa daerah Indonesia lainnya.
Peserta/Pelaku Permainan.
[sunting]Permainan ini pada umumnya hanya dilakukan oleh anak laki-laki saja yang berusia antara 6 - 12 tahun dan dipermainkan oleh se-kurang-kurangnya 3 orang anak atau lebih dengan gasingnya masing-masing. Pembatasan jumlah peserta minimal 3 orang ini, dikarenakan dalam permainan ini para pesertanya diberikan 3 narna julukan yaitu: Raja, Penggawa, dan Bedua (Jongos). Penggawa ini dapat terdiri dari dua orang atau lebih, tergantung dari banyaknya peserta, untuk menentukan siapa yang menjadi raja, Penggawa dan Bedua ini tergantung pula dari hasil undian yang diadakan dalam permulaan permainan.
Peralatan/Perlengkapan Permainan.
[sunting]Permainan ini menggunakan bagi setiap anak sebuah benda dengan bentuk tertentu yang dibuat dari bahan kayu keras, kuat dan liat serta tahan pukulan dan tidak mudah sompel atau belah sewaktu diadu/dipukul yang dinamakan "gasing" Biasanya dibuat dari batang kayu petai cina, nangka atau sawo. Bentuk gasing ini besarnya pada umumnya sebesar kepalan tangan anak-anak atau orang dewasa dan mempunyai bagian-bagian seperti; kepala, leher, badan , dan buntut, di mana tepat ditengah-tengah atas kepala dan buntutnya diberi paku kecil atau sedang yang ditumpulkan, gasing ini diputar dengan seutas tali pulasan sepanjang 1 meter atau lebih yang dibuat dari tali karung goni, rami atau kain dan akan berpasing dengan baik sampai berdesing (berdengung) bunyinya, jika dalam pembuatannya benar-benar simetris serta ukuran-ukuran bagian kepala, badan, dan buntutnya ·berimbang, misalnya: panjang kepala 1 cm, lebar kepala 1 cm, leher sebesar 1 cm (dekat kepala), tinggi leher 3 cm, tinggi badan sampai buntut 4 cm dan lebar badan 6 cm. Cara memutar/memusingkannya adalah dengan melilit-lilitkan tali di atas pada bagian lehernya sampai separo badannya dengan erat dan rapi, kemudian gasing dan ujung tali dipegang erat-erat dengan sebelah tangan yaitu tangan kanan serta dibantingkan atau dipukulkan ke tanah dengan jalan diayun sehingga membentuk sudut bantingan + 60° (enam puluh derajat), hiasannya permainan dilakukan di halaman rumah atau di tanah lapang yang tidak berumput.