Permainan Tradisional Lampung/Ngeruruh Kayu Arow
Namanya adalah Ngeruruh Kayu Arow yang awalnya memetik/mengambil buah suatu pohon. Kayu arow berarti sebatang pohon buatan yang terdiri dari satu tiang dengan 7 (tujuh) tingkat; masing-masing tingkat terdiri dari 12 cabang. Pada tiap-tiap cabang diberi buah ditambah tikar, kendi, bakul, dan kain tapis.
Semua benda itu digantung di tiap-tiap cabang kayu arow tersebut. Dengan demikian, Ngeruruh Kayu Arow berarti memetik/mengambil buah (barang-barang) yang tergantung pada cabang-cabang kayu arow.
Peserta/Pelaku Permainan
[sunting]- Peserta permainan ini (yang berhak ngeruruh kayu arow) terdiri dari semua menulung anak laki-laki dari saudara perempuan yang menyediakan peralatan (gawe adat) baik saudara perempuan sekandung ataupun saudara perempuan misan.
- Siapa saja boleh menjadi peserta asalkan ia termasuk dalam kelompok menulung, mengenai jumlahnya tidak ada pembatasan.
- Batas umur peserta tidak ada ketentuan yang pasti, tetapi karena ngeruruh kayu arow harus terdiri dari peserta yang dapat memanjat maka dapat diperkirakan para peserta berumur 14 tahun ke atas. Tidak ada pembedaan apakah sudah kawin atau belum sehingga semua menulung laki-laki dapat berlomba ngeruruh kayu arow asal mereka mampu memanjat.
Jalannya Permainan
[sunting]Ngeruruh kayu arow diadakan pada saat akhir gawei dan pada siang hari (dapat pagi hari, tengah hari, sore hari). Sebelumnya, kepada semua menulung telah diberitahukan untuk hadir pada hari/tanggal dan jam yang telah ditentukan.
Pada saat itu semua peserta akan diberi tahu kapan mereka diperkenankan untuk memanjat ngeruruh kayu arow (memetik buah pohon kayu arow) dengan suatu aba-aba, entah dengan tembakan senjata api atau dengan memukul gong, dst.. Pada saat aba-aba diberikan, ini berarti peserta telah diperkenankan memetik buah kayu arow. Pada saat itu terjadi persaingan yang cukup sengit yang diiringi oleh sorak-sorai penonton. Persaingan/perebutan memetik buah kayu arow ini berlangsung kira-kira 10 menit. Dalam waktu yang singkat itu, masing-masing peserta berusaha mendapatkan/memetik sebanyak-banyaknya buah kayu arow. Dengan habisnya buah kayu arow dipetik oleh para peserta, berakhirlah pula permainan ngeruruh kayu arow.