Permainan Tradisional Provinsi Kalimantan Utara/Besimbon
Besimbon
[sunting]Besimbon adalah permainan tradisional dengan menggunakan batu kerikil atau biji-bijian yang dilambungkan dari telapak tangan kemudian disambut dengan punggung tangan. Biasanya anak perempuan usia 7-12 tahun sangat menyukai permainan ini. Namun, tidak jarang anak laki-laki juga ikut serta memainkannya di waktu senggang. Permainan besimbon sangat seru dimainkan bersama teman.
Jumlah Pemain
[sunting]Pemainnya terdiri dari anak-anak berusia 7-15 tahun, biasanya dimainkan oleh anak perempuan dan terkadang laki-laki. Tidak ada batasan jumlah pemain dan minimal dua orang. Permainan Besimbon ini bisa dimainkan sendiri atau berkelompok. Peralatan yang digunakan juga sangat sederhana dan mudah didapatkan, yaitu lima buah batu kerikil atau biji-bijian lainnya.
Jalannya Permainan
[sunting]Persiapan
[sunting]Sama halnya dengan permainan tradisional lainnya hal utama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat permainan.
- Terlebih dahulu siapkan biji-bijian atau batu kerikil sebanyak lima buah yang nantinya akan digunakan dalam melakukan simbon.
- Sebelum memulai permainan, terlebih dahulu membuat perjanjian atau kesepakatan bersama. Kesepakatan ini mencakup antara lain, berapa nilai total yang dicapai dan sanksi bagi yang kalah. Nilai yang akan dicapai misalnya 50 atau 100.
- Pemain melakukan hompimpa atau suitan untuk menentukan urutan permainan.
- Urutan main dimulai dari pemenang pertama dan dilanjutkan dengan baris pemenang berikutnya hingga permainan berakhir. Urutan ini berlaku untuk permainan secara perorangan.
- Sedikit berbeda dalam permainan simbon secara berkelompok. Untuk kelompok, harus bergilir, pemain pertama kelompok A bermain terlebih dahulu setelah mati, diikuti pemain pertama kelompok B, dan seterusnya hingga salah satu kelompok dapat menyelesaikan jumlah yang telah ditentukan.
Aturan Permainan
[sunting]Seperti halnya permainan tradisional lainnya, besimbon juga memiliki aturan permainannya sendiri. Berikut beberapa aturan mainnya;
- Batu kerikil atau biji-bijian yang telah disepakati akan digunakan harus disebarkan di permukaan lantai atau tanah yang datar.
- Batu kerikil atau biji-bijian yang dihamparkan dan disebarkan, oleh pemain mengambil salah satunya dan biasanya memilih batu yang jika dijentik batu lainnya akan tetap bersatu dan tidak bergerak.
- Jika batu yang dipilih atau diambil bergerak saat permainan maka dinyatakan mati dan digantikan oleh pemain berikutnya.
- Pihak lawan memilih atau menunjukkan sepasang batu yang terlihat dan biasanya yang paling sulit dipilih untuk target jentikan..
- Pada saat menjentik batu atau biji-bijian semuanya tanpa mengganggu biji lainnya, maka dapat melanjutkan permainan
- Pemain dinyatakan mati apabila pada saat melakukan simbon ada batu yang tercecer atau tidak dapat disambut. atau pada saat menyimbon tidak ada satupun yang dapat disambutnya.
Cara bermain
[sunting]Permainan tradisional Besimbon ini dimulai dengan cara mengambil batu kerikil atau biji bijian yang sudah disebarkan. Lalu melakukan jentikan pada target dengan hati-hati agar batu yang lainnya tidak ikut bergerak. Setelah selesai melewati tahap jentikan batu, akhirnya simbon juga bisa dimainkan. Simbon di sini berarti melambungkan semua batu kerikil atau bijian yang dijadikan alat permainan lalu kemudian disambut dengan menggunakan belakang telapak tangan atau punggung tangan.[1]
Berapapun jumlah yang dapat ditangkap atau disambut itulah jumlah nilai yang diperoleh. Misalnya pada saat menyimbon hanya ada empat batu yang dapat disambut. Maka nilai yang diperoleh adalah empat, kalau dapat tiga maka nilainya juga tiga dan seterusnya. Kemudian permainan dilanjutkan seperti semula sampai selesai.
Pemain yang mencapai nilai yang telah ditentukan terlebih dahulu dinyatakan sebagai pemenang dan pemain yang mencapai nilai terakhir dinyatakan kalah. Dan harus dihukum. Sanksi dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.
Manfaat Permainan
[sunting]Permainan besimbon adalah salah satu permainan dengan menggunakan alat yang sangat sederhana dan mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Tentunya dengan memainkan permainan besimbon ini dapat melatih kesabaran dan kreativitas yang cukup tinggi pada anak. Demikian juga nilai integritas pada anak dapat terbentuk seperti kejujuran, kesabaran, kerjasama serta disiplin. Untuk itu, permainan tradisional ini harus terus dilestarikan.
Referensi
[sunting]- ↑ D. Pendidikan Kebudayaan, 1982, Permaianan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direkorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan