Permainan Tradisional Provinsi Kalimantan Utara/Timbek Juluk

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Timbek Juluk[sunting]

Timbek Juluk adalah permainan senjata atau tembakan yang terbuat dari bambu kecil, umumnya dimainkan oleh anak laki-laki berusia antara 7 sampai 15 tahun. Timbek Juluk digunakan sebagai senjata dalam aksi perang-perangan melawan musuh. Disebut sebagai permainan tembakan, karena dalam permainan ini terdengar bunyi letusan seperti bunyi letusan senjata. Sangatlah mengasyikkan memainkan permainan ini sepulang sekolah atau dikala sedang berlibur.

Jumlah pemain[sunting]

Tidak ada batasan jumlah peserta dalam permainan ini, artinya semua orang bisa bermain bersama. Permainan ini dilakukan secara berkelompok dan minimal dua anak. Meski anak perempuan tidak dilarang untuk mengikuti permainan Timbek Juluk, nyatanya banyak peminatnya adalah anak laki-laki.  Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak berusia sekolah dasar, jadi 7-15 tahun.

Jalannya permainan[sunting]

Persiapan[sunting]

  1. Sebelum memulai permainan perang, senjata harus dibuat dari bambu kecil. Anak-anak harus menyepakati senjata bambu apa yang akan dibuat dan peluru apa yang akan digunakan. Anak-anak berkolaborasi dalam membuat senjata dan peluru. Ada yang bertugas mencari bambu kecil, ada juga yang khusus mencari peluru.
  2. Saat peralatan bermain sudah siap digunakan, anak-anak harus dibagi menjadi beberapa kelompok dan kemudian mulai dengan senjata baru yang sudah jadi.
  3. Di ujung senjata ini diisi dengan peluru. Umumnya peluru yang digunakan adalah kertas koran yang sudah dibasahi, ada juga dengan menggunakan biji jambu yang masih kecil.  Pada ujung mainan diisi agar udara di dalam bambu dapat dipadatkan sehingga pada saat ditusuk terjadi ledakan dan sumbatnya terlepas.

Aturan Permainan[sunting]

Tetapkan beberapa aturan yang disepakati bersama di awal permainan. Aturan-aturan ini harus diikuti dan tidak boleh dilanggar. Jika ada peraturan yang dilanggar, maka dianggap mati dan tidak dapat dilanjutkan permainan

  1. Pemain harus memiliki alat (senjata) sendiri.
  2. Jika terkena tembakan maka dianggap mati
  3. Para pemain harus bersembunyi
  4. Teman kelompok sendiri tidak bisa ditembak.
  5. Tidak bisa melukai lawan
  6. Saat melakukan tembakan harus mengatakan "dor"
  7. Siapa pun yang menembak lawan terlebih dahulu dan mengenai target dianggap mati.
  8. Permainan dianggap selesai jika semua lawan mati terkena tembakan dan kelompok yang paling banyak pemainnya tersisa atau hidup dianggap menang.

Cara Bermain[sunting]

Setelah semua persiapan selesai, semua anak harus membawa senjata bambu masing-masing, Kemudian mereka harus membentuk kelompok secara acak. Permainan ini tidak membutuhkan kondisi fisik yang seimbang. Namun permainan ini membutuhkan keterampilan dari para pemainnya. Anak-anak yang secara fisik besar atau gemuk seringkali menjadi sasaran karena kesulitan bersembunyi.

Ketika pembagian kelompok selesai, mereka bersembunyi satu sama lain dan setiap kali harus menghadapi lawan mereka. Terkadang rekan satu tim perlu berganti baju atau pakaian untuk lebih dekat dengan musuh agar lebih mudah menembak.

Jika tembakan mengenai sasaran, misalnya saat menembak sambil meneriakkan nama yang diakhiri/diawali dengan "dor (nama musuh)", maka lawan dianggap mati. Saat semua orang tertembak, permainan berakhir.

Manfaat Permainan[sunting]

Permainan ini tentunya akan sangat mengasyikan bagi para pemainnya karena menimbulkan rasa gembira di hati anak-anak. Permainan ini memungkinkan anak-anak untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai pejuang pemberani di medan perang.

Permainan ini melatih anak mengembangkan strategi atau taktik untuk mengalahkan lawannya. Permainan Timbek Juluk ini sebenarnya menyampaikan semangat kepahlawanan untuk bertahan melawan musuh serta dapat juga mendorong dan menumbuhkan nilai-nilai integritas seperti kejujuran, keberanian, kesederhanaan dan kerjasama tim.