Mitologi Yunani/Herakles/Perang di Peloponnesos

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Setelah kembali ke Yunani, Herakles menyerang Augeias, raja Elis, dengan membawa pasukan dari Tyrins. Sebelumnya, Augeias telah mengingkari janjinya untuk membayar Herakles atas bantuannya dalam membersihkan kandang kuda sang raja. Akan tetapi, pasukan Herakles mengalami kekalahan dari para sekutu raja Augeias, yaitu Amarinkeus dan Moliones, dua putra kembar Aktor. Herakles kalah dalam pertempuran itu karena dia sedang sakit. Saudara tiri Herakles, Ifikles, mungkin terbunuh dalam pertempuranini atau mati dalam perang melawan Sparta.

Herakles kembali ke Tyrins untuk mengumpulkan pasukanbaru, namun dia diusir oleh Euristheus karena Euristhesu mengira bahwa Herakles mengumpulkan pasukan untuk melawannya. Herakles lalu bermukim di Pheneus, Arkadia. Di kemudian hari, dalam Pesta Olahraga Isthmos, Herakles menangkap dan membuh Moliones. Herakles kembali membangun pasukan di Arkadia dan menyerang Augeias lagi. Tanpa sekutunya, kerajaan Augeias kalah dan dia sendiri terbunuh. Herakles kemudian menetapkan putra Augeias yang dikucilkan, Fileus, sebagai raja Elis. Berdasarkan Apollodoros, Herakles juga dikatakan mendirikan Olimpiade, meskipun pada umumnya orang menganggap bahwa pendirinya adalah Herakles dari Gunung Ida, Kreta. Herakles mendirikan mazbah untuk para dewa Olimpus, serta satu mazbah kecil untuk pelops, kakek buyutnya.


Herakles dan bayi Telefos, yang sedang menyusu pada seekor kijang betina.

Selanjutnya Herakles menyerang kota Pylos yang dipimpin raja Neleus. Di sana, Hera berpihak pada Neleus dan dilukai oleh Herakles. Hades dan Ares juga membantu Pylos. Akibatnya, Herakles melukai kedua dewa itu dalam pertempuran. Herakles membunuh sebelas dari dua belas putra Neleus, serta Neleus itu sendiri. Herakles menghadapi Perklimenos, putra sulung Neleus. Perklimenos punya kemampuan dari kakeknya, Poseidon, untuk mengubah wujud. Perklimenos menyerang Herakles sebagai singa, ular, dan lebah. Ketika Periklimenos berubah menjadi burung elang, Herakles memanahnya sampai mati.

Putra bungsu Neleus, Nestor, berhasil selamat karena dia tinggal di Gerenia selama perang. Nestor kemudian menjadi raja Pylos berikutnya.


Herakles kemudian mengalihkan perhatiannya pada Hipokoon, yang juga telah menolak menyucikan Herakles dari pembunuhan Ifitos. Selain itu Hipokoon telah membunuh Oionos, seorang sepupu Herakles, karena Oionos secara tidak sengaja menendang anjing Hipokoon. Hipokoon sendiri menjadi raja Sparta setelah merebut tahta dari saudaranya, Tindareus, yang kini tinggal di Kalidon.

Herakles memperoleh bantuan dari Kefeus, raja Tegeia, dan berjanji untuk melindungi jika ada serangan. Ketika tinggal di Tegeia, Herakles menjalin hubungan dengan saudari Kefeus, Auge. Dari hubungan itu lahirlah Telefos.

Dalam pertempuran, Kefeus dan putra-putranya terbunuh, selain juga saudara tiri Herakles, Ifikles. Herakles sendiri terluka, namun dia berhasil membunuh Hipokoon dan semua putranya. Herakles lalu mengembalikan Tindareus menjadi raja Sparta.

Setelah pertempuran usai, Herakles membawa jenazah Ifikles ke kota Pheneus, tempat Ifikles disembah sebagai pahlawan.