Romawi Kuno/Arsitektur/Pantheon Hadrianus
Sekitar tahun 10 SM pada masa kaisar Augustus, seorang jenderal bernama Agrippa membangun sebuah kuil di pusat kota Roma. Kuil ini disebut Pantheon dan diperuntukkan bagi semua dewa. Pada tahun 80 M, pada masa kaisar Titus, kuil ini hangus terbakar. kaisar Domitianus membangun kembali kuil ini dan di kemudian hari bangunan ini kagi-lagi terbakar habis. Sekitar tahun 120 SM, kaisar Hadrianus membangun lagi kuil ini. Di bagian pintunya, dia membuat tulisan bahwa Agrippa yang membangun kuil ini sebgai penghormatan kepada Agrippa. Kuil hasil renovasi Hadrianus ini terus bertahan hingga masa kini.
Pantheon dibangun dengan gaya Yunani, di bagian depannya ada empat tiang dan di bagian atasnya ada pedimen. Atap Pantheon adalah sebuah kubah yang sangat besar, kubah terbesar pada masa Romawi, dengan diameter 43 meter, dan jaraknya dari lantai ke puncak kubah juga 43 meter. Untuk menopang kubah in, dinding Pantheon dibangun dari batu bata dan beton dengan tebal enam meter. Di puncak kubah, ada sebuah lubang yang disebut oculus. Kaisar Phocas memberikan Pantheon pada Paus pada 609 M, yang kemudian menjadikann sebagai gereja.
|