Pada masa pemerintahan kaisar Hadrianus, orang Yahudi kembali memberontak untuk dapat merdeka dari kekuasaan Romawi. Namun seperti halnya pemberontakan pertama, pemberontakan yang ini juga gagal. Ditambah lagi, Hadrianus membenci orang Yahudi. Hadrianus sangat menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan Yunani, termasuk agama Yunani, dan dia menganggap Yudaisme (serta mungkin juga Kristen) sebagai ajaran sesat. Ketika pemberontakan itu selesai, Hadrianus tidak hanya membawa kembali Israel ke dalam kekuasaan Romawi, tapi dia juga menghancurkan Kuil Kedua, serta memaksa banyak orang Yahudi untuk meninggalkan Yerusalem dan Israel dan bermukim di mana saja di Kekaisaran Romawi atau Parthia. Ini dikenal sebagai diaspora, seperti penyebaran, karena ini membuat orang Yahudi tersebar. Akibatnya, tinggal sedikit orang Yahudi yang bermukim di Israel, lebih banyak orang Yahudi yang tinggal di Babilon, Alexandria, Roma, dan kota-kota besar lainnya di Kekaisaran Romawi maupun Parthia.