Lompat ke isi

Romawi Kuno/Sejarah/Constantinus

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Patung Constantinus

Tetrarki Diocletianus berjalan dengan baik selama sekitar 20 tahun, namun kemudian sistem ini mulai kacau. Pada tahun 306 M salah satu kaisar, yakni Constantius, meninggal. Dia seharusnya digantikan oleh asistennya, Severus, namun dia memiliki seorang putra bernama Constantinus. Ketika Constantius meninggal, Constantinus ingin berkuasa, maka dia mengumpulkan pasukan dan diangkat sebagai kaisar oleh pasukannya. Akhirnya perang saudara pun terjadi.

Pada salah satu pertempuran dalam perang ini, tepatnya pada tahun 312 M, Constantinus hendak bertempur melawan putra kaisar lainnya, Maximianus. Sang putra bernama Maxentius. Pertempuran ini terjadi di dekat kota Roma. Constantinus berkemah di luar dinding pertahanan Romawi, sedangkan Maxentius ada di dalam kota. Jumlah prajurit Constantinus jauh lebih sedikit daripada pasukan Maxentius.

Malam sebelum pertempuran, Constantinus mengaku bahwa dia bermimpi. Sebuah salib (atau simbol Kristen lainnya) muncul di langit dan dia mendengar suara, "In hoc signo vinces" ("dengan lambang ini kamu akan menang."). Constantinus lalu memerintahkan semua prajuritnya untuk mengecat perisai mereka dengan lambang salib. Pada akhirnya Constantinus berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Constantinus sangat kagum dengan kekuatan Tuhan Kristen, dan dia pun menganut agama Kristen. Dia mendirikan sebuah pelengkung kejayaan untuk memperingati kemenangannya.

Pada tahun 324 M Constantinus membunuh kaisar lainnya yang masih tersisa, dan akhirnya dia pun menjadi satu-satunya yang berkuasa. Pada tahun sama, dia mendirikan sebuah ibukota baru di Timur yang dinamai Konstantinopel (Istanbul modern). Ini sekaligus menunjukkan bahwa kekaisaran barat semakin melemah. Konstantinopel sendiri bermakna kota Kostantinus. Kosntantinopel berada pada jalur antara bertempur melawan Jermanik di utara dan bertempur melawan Sassania di Timur, menjadikannya mudah bagi kaisar untuk pergi ke tempat pertempuran.