Kalatresna (Timelove): Ketika Cinta Bersemayam
- Sebuah novel oleh Anta Samsara.
- Judul adalah sesuai dengan Catatan Akhir ini.
- Novel ini adalah kelanjutan dari bab terakhir novel Dunia di Luar Waktu: Sebuah Novel tentang Masa(lah).
Jika Cinta telah bersemayam di dalam hati dan menyirnakan segala kebencian, siapakah yang akan bisa mengubahnya, jika Ia adalah Yang Pertama dan Utama? Jika Jayabaya hidup di zaman ini tidakkah ia akan tersenyum simpul dan berhenti untuk menjadi serba-pencemas? Waktu adalah Cinta. Cinta adalah Waktu. Bersama Waktu, Cinta luluh menjadi Satu.[1]
"[Cinta dan] mencintai bukanlah sebuah kejahatan." -- The Grandmaster (2013), film yang berisikan pertarungan dan persaingan namun ditutup dengan cinta yang berupa pembicaraan saja.
Bab Pertama
[sunting]"Aku sungguhan ketika menyatakan aku tak punya waktu.... Tapi Tuhan memilikinya. Aku juga sungguhan ketika mengatakan bahwa aku menyukai awan, karena biasanya ia membawa rintik air hujan yang kemudian turun ke Bumi. 'Rain' is the most magical letterset for me."
Bab Kedua
[sunting]Tuhan adalah Sang Maha Pujangga, Ia ada maka Ia Berkata-kata. Ia adalah pencipta segala keindahan. Namun aku khawatir, jika aku berkata dalam segala keindahan ada Tuhan bersemayam, apakah engkau akan mengerti?
Catatan Akhir
[sunting]- ↑ Sesuai dengan pernyataan ini.