Bahasa Indonesia/Kata ulang

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:

Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.

Jenis[sunting]

  1. Dwipurwa (kata ulang sebagian): Reduplikasi atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e
  2. Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (bisa kata dasar maupun kata berimbuhan). Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian.
  3. Dwilingga salin suara (brubah bunyi): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar yang salah satunya mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: gerak-gerik, sayur-mayur.
  4. Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Contoh: bermain-main, tarik-menarik.
  5. Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan hasil pengulangan atau reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, empek-empek.

Kata ulang utuh[sunting]

contoh:

  • Anak-anak
  • Jalan-jalan
  • Makan-makan
  • ibu-ibu
  • bapak-bapak
  • main-main
  • Saudara-saudara

Kata Ulang Sebagian[sunting]

Kata ulang sebagian atau kata ulang dwipurwa merupakan perulangan kata yang dialami oleh sebagian dari kata dasar, dengan kata lain perulangan kata hanya terjadi pada suku awal kata dasar, seperti:

Lelaki
Tetua
Seseorang

Di dalam kata ulang sebagian juga sering ditemukan kata ulang yang mendapat akhiran, seperti:

Pepohonan
Rerumputan
Dedaunan

Kata Ulang Berubah Bunyi[sunting]

Kata Ulang Berubah Bunyi adalah kata ulang yang mengalami perubahan bunyi pada akhir kata perulangan. contoh:

  • Sayur-mayur
  • bolak-balik
  • Gotong-royong betul

Makna[sunting]

  1. Jamak (tak tentu). Contoh: Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari.
  2. Bermacam-macam. Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.
  3. Menyerupai. Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit, mobil-mobilan, rumah-rumahan, kayu-kayuan.
  4. Melemahkan (agak). Contoh: kekanak-kanakan, kebarat-baratan, sakit-sakitan.
  5. Intensitas (kualitas, kuantitas, atau frekuensi). Contoh: kuat-kuat, kuda-kuda, mondar-mandir.
  6. Saling (berbalasan). Contoh: bersalam-salaman, tikam-menikam.
  7. Kolektif (pada kata bilangan). Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.
  8. Dalam keadaan. Contoh: mentah-mentah, hidup-hidup.
  9. Walaupun (meskipun). Contoh: kecil-kecil.
  10. Perihal. Contoh: masak-memasak, jahit menjahit.
  11. Tindakan untuk bersenang-senang. Contoh: makan-makan, duduk-duduk, tidur-tiduran, membaca-baca, berjalan-jalan.
  12. Agak. Contoh: kehijau-hijauan, kemerah-merahan.
  13. Tindakan yang dilakukan berkali-kali. Contoh: berkali-kali.
  14. himpunan. Contoh: berjam-jam.
  15. Perbalasan (pekerjaan). Contoh: kunjung-mengunjungi, tuduh-menuduh, tolong-menolong.

Rujukan[sunting]

  • Keraf, Gorys. 1991. "Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia". Jakarta: Grasindo.
  • Reduplikasi