Bahasa Indonesia/Preposisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:


Preposisi atau kata depan adalah kata yang secara sintaksis terdapat di depan nomina, adjektiva, atau adverbia dan secara semantis menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan dan di belakang preposisi tersebut.

Kata-kata yang digunakan di depan kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain disebut kata depan. Umpama kata-kata di, dengan dan oleh pada kalimat berikut:

  1. Kakek tinggal di desa.
  2. Adik menulis dengan spidol.
  3. Jembatan ini dibangun oleh pemerintah.

Dilihat dari fungsinya, kata depan menyatakan hal-hal berikut:

  • Tempat berada, yaitu; di, pada, dalam, atas dan antara.
  • Arah asal, yaitu; dari.
  • Arah tujuan, yaitu; ke, kepada, akan, dan terhadap.
  • Pelaku, yaitu; oleh.
  • Alat, yaitu; dengan dan berkat.
  • Perbandingan, yaitu; daripada.
  • Hal atau masalah, yaitu; tentang dan mengenai.
  • Akibat, yaitu; hingga dan sampai.
  • Tujuan, yaitu; untuk, buat, guna, dan bagi.

Kata Depan dalam[sunting]

Kata depan dalam digunakan dengan aturan sebagai berikut.

  1. Untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda sebagai variasi dari kata depan di dalam. Contoh: 1). Jangan bermain dalam kelas, 2). Buku itu disimpan dalam lemari, 3). Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.
  2. Untuk menyatakan "berada dalamsuatu situasi atau peristiwa" digunakan di depan kata benda. Contoh; a). Kita harus hati-hati dalam pergaulan di kota besar. b). Dalam perjalanan ke Eropa, kami singgah di Kairo. c). Dalam bentrokan itu beberapa orang menjadi korban.
  3. Untuk menyatakan "jangka waktu", digunakan di muka kata yang menyatakan lama waktu. Contoh; a). Pekerjaan itu akan selesai dalam beberapa hari. b). Dalam waktu 2 jam perampok itu telah dapat dibekuk. c). Kredit vespa diangsur dalam waktu 2 tahun.

Kata Depan atas[sunting]

Kata depan atas dapat digunakan dalam aturan seperti berikut: 1. Untuk menyatakan "tempat" digunakan di depan kata benda sebagai varian dari kata di atas. Contoh;

  • Kami berdiri atas keadilan dan kebenaran.
  • Beban yang dipikulkan atas pundak rakyat sudah berat.
  • Berbagai masalah telah menimpa atas diri kami.

2. Untuk menghubungkan predikat intransitif dengan pelengkapnya. Contoh;

  • Mereka berhak atas barang-barang itu.
  • Kami menyesal atas kejadian itu.
  • Saya ikut berduka cita atas musibah itu.

Catatan: Kata depan atas digunakan juga dalam beberapa ungkapan yang sudah tetap, seperti:

  • atas nama
  • atas kehendak
  • atas anjuran
  • atas permintaan, dan
  • atas desakan.

Kata Depan antara[sunting]

Kata depan antara digunakan dengan aturan sebagai berikut. 1. Untuk menyatakan "jarak", digunakan di depan dua buah kata benda yang menyatakan tempat yang dirangkaikan dengan kata depan dan. Contoh:

  • Banjir melanda daerah antara Bekasi dan Karawang.
  • Jarak antara Jakarta dan Bogor hanya 60 km.
  • Bedanya antara langit dan bumi.

2. Untuk menyatakan "adanya dua pihak", digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan, yang dirangkaikan dengan kata depan dengan. Contoh:

  • Perang antara Iran dan Irak semakin hebat.
  • Perundingan antara Indonesia dan Malaysia sedang berlangsung.
  • Perdamaian antara Mesir dan Israel tidak bisa kekal.

3. Untuk menyatakan "suatu tempat, suatu saat, suatu keadaan atau hal", digunakan di muka dua buah kata benda yang menyatakan tempat atau waktu (atau di muka dua buah kata lain yang menyatakan keadaan) yang dirangkaikan dengan kata depan dengan. Contoh:

  • Tabrakan itu terjadi di jalan raya antara Yogyakarta dan Solo.
  • Pencarian itu terjadi antara pukul tiga dan pukul empat pagi.
  • Antara tidur dan jaga saya mendengar suara ketukan pintu.

Kata Depan kepada[sunting]

Kata depan kepada digunakan dengan aturan sebagai berikut. 1. Untuk menyatakan "tempat yang dituju", digunakan di muka objek dalam kalimat yang predikatnya mengandung pengertian "tertuju terhadap sesuatu". Contoh:

  • Personalia itu telah dilaporkan kepada Gubernur.
  • Harus melapor dulu kepada bagian keamanan.
  • Kami akan minta bantuan kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

Catatan: Kalau kata depan ke menyatakan "arah tempat yang sebenarnya" maka kata depan kepada menyatakan "arah tempat yang tidak sebenarnya". Bandingkan contoh berikut;

  • Kembali ke desa.
  • Kembali kepada UUD 1945.

2. Untuk menyatakan "arah yang dituju", dapat digunakan sebagai varian kata depan akan. Contoh;

  • Ia takut sekali kepada hantu.
  • Kami selalu ingat kepada ibunya.
  • Dia sudah lupa kepada kewajibannya.

Kata Depan akan[sunting]

Kata depan akan dengan aturan sebagai berikut. 1. Untuk menunjuk objek, digunakan di dalam kalimat yang predikatnya menunjukkan sikap batin. Contoh:

  • Saya masih ingat akan peristiwa bersejarah itu.
  • Dia baru sadar akan keluarganya.
  • Kami sudah bosan akan lagu-lagu itu.

2. Untuk menguatkan kata yang berada di belakangnya, dapat digunakan sebagai tumpuan kalimat. Dalam hal ini dapat diganti dengan kata tentang, mengenai, atau adapun. Contoh:

  • Akan budi baikmu itu, tentu tak bisa kami lupakan.
  • Akan hutang-hutangmu itu tidak usahlah terlalu kau pikirkan.
  • Akan sawah dan ladang di sana, biarlah diurus oleh paman Hasan.

Catatan: Sebagai penunjuk "maksud" atau "tujuan", kata depan akan sebaiknya tidak digunakan. Kedudukannya lebih baik diganti dengan kata untuk. Contoh:

  • Daunnya baik akan obat sakit perut.

(sebaiknya diganti dengan: Daunnya baik untuk obat sakit perut)

  • Latihan diadakan akan mempertinggi kemampuan.

(sebaiknya diganti dengan: Latuhan diadakan untuk mempertinggi kemampuan.

  • Disediakan uang akan biaya rapat itu.

(sebaiknya diganti dengan: Disediakan uang untuk rapat itu.

Kata Depan terhadap[sunting]

Kata depan terhadap digunakan dengan aturan sebagai berikut: 1. Untuk menyatakan "sasaran perbuatan", digunakan di muka kata benda yang menyatakan orang atau yang diorangkan. Kedudukannya dapat diganti dengan kata depan kepada. Contoh:

  • Saya tidak takut terhadap siapa saja.
  • Terhadap saya dia tidak berani berbuat curang.
  • Terhadap ibunya dia berani berkata begitu, apalagi kepada kita.

2. Untuk menyatak "perihal", digunakan dimuka kata benda. Kedudukannya dapan diganti dengan kata depan kepada. Contoh:

  • Kami tidak ragu-ragu lagi terhadap kejujuranmu.
  • Kami akan menentukan sikap terhadap perbuatan itu.
  • Peristiwa itu merupakan batu ujian terhadap keteguhan hatinya.

Kata Depan oleh[sunting]

Kata depan oleh digunakan dengan aturan sebagai berikut. 1. Untuk menyatakan "pelaku perbuatan", digunakan di muka objek pelaku dalam kalimat pasif. Contoh:

  • Pabrik pupuk itu akan diresmikan oleh Presiden SBY.
  • Buku pelajaran matematika itu diterbitkan oleh Balai Pustaka.
  • Jembata ini dibangun oleh pemerintah pusat.

2. Untuk menyatakan "sebab", digunakan dlam kalimat yang predikatnya berupa kata sifat atau kata yang menyatakan keadaan. Contoh:

  • Pertahanan mereka hancur oleh serangan Israel.
  • Bajunya basah oleh keringat.
  • Tanaman kami rusak oleh hama wereng.

Kata Depan dengan[sunting]

Berikut ini aturan kata depan dengan. 1. Untuk menyatakan "alat", digunakan di muka kata benda yang menyatakan alat. Contoh;

  • Adik menulis dengan spidol.
  • Hasil ujian seleksi diperiksa dengan komputer.
  • Penjahat itu menodong saya dengan pistol.

2. Untuk menyatakan "beserta", digunakan di muka kata benda yang menyatakan orang. Contoh:

  • Dia datang dengan ibunya.
  • Kapal itu tenggelam dengan segala isinya.
  • Adik pergi dengan kawan-kawannya.

3. Untuk menyatakan "cara atau sifat perbuatan", digunakan di muka kata sifat atau kata keterangan. Contoh:

  • Kami diperiksa dengan teliti.
  • Mereka bermain dengan gembira.
  • Saudara akan kami terima dengan senang hati.

Catatan:

   Kata depan dengan digunakan juga dalam beberapa ungkapan tetap yang menyatakan sumpah atau alat, seperti berikut; Dengan nama Alloh, Dengan rahmat Tuhan, Dengan karunia Yang Maha Esa, Dengan titah baginda, Dengan restu presiden

Kata Depan berkat[sunting]

Kata depan berkat digunakan di depan kata benda atau frasa benda untuk menyatakan "sebab yang memberi pengaruh untuk terjadinya sesuatu". Contoh:

  • Kemerdekaan ini dapat kita raih berkat pengorbanan para pejuang.
  • Berkat doa saudara-saudara, kami berhasil membawa kembali gelar juara ini.
  • Berkat bantuan Anda, saya terbebas dari kesulitan ini.

Kata Depan tentang[sunting]

Kata depan tentang digunakan di depan kata benda atau frasa benda untuk menyatakan "perihal" atau "masalah". Contoh:

  • Mereka berdebat tentang peranan pemuda dalam pembangunan.
  • Tentang perundingan itu sendiri tidak banyak dibicarakan lagi.
  • Menlu Mochtar memberi keterangan penjang lebar tentang peristiwa yang dialami Tim Verifikasi RI di Irian Jaya.

Kata Depan sampai[sunting]

Kata depan ini digunakan untuk menyatakan "batas tempat atau batas waktu" digunakan di muka kata benda yang menyatakan tempat atau menyatakan waktu. Contoh:

  • Kami berjalan kaki sampai desa Jatisari.
  • Bacalah sampai halaman 43!
  • Mereka belajar sampai larut malam.

Kata Depan guna[sunting]

Kata depan guna untuk menyatakan adanya pertalian perihal" sebagai varian kata depan untuk, digunakan di muka kata benda berimbuhan gabung ke-an. Contoh:

  • Guna kebahagiaan anak-anak itu, biarlah kita mengalah.
  • Guna kesehatan kita bersama, janganlah merokok di ruangan ini.
  • Guna kepentingan umum kami rela berkorban.

Tetapi disini penggunaannya tidak dianjurkan. Lebih baik gunakan kata depan gabung untuk.

Kata Depan demi[sunting]

1. Untuk menyatakan "tekad", digunakan di depan kata benda berimbuhan gabung ke-an. Contoh:

  • Kami akan bekerja keras demi kesejahteraan keluarga.
  • Demi kepentingan pembangunan kami rela berkorban.
  • Saya berjuang demi kebenaran dan keadilan.

2. Untuk menyatakan "berurutannya yang satu dari yang lain" digunakan di antara dua buah kata bilangan yang sama. Contoh:

  • Diangkatnya batu itu satu demi satu.
  • Seorang demi seorang, secara diam-diam meninggalkan ruang sidang itu.
  • Kertas itu dibakarnya selembar demi selembar.

3. Untuk menyatakan sumpah, digunakan di depan nama Tuhan, Dewa, dan lain-lain yang dianggap berkuasa. Contoh:

  • Demi Alloh saya tidak pernah mengambil bukumu.
  • Demi Tuhan saya tidak tahu menahu dengan urusan itu.
  • Demi yang menguasai alam dengan segenap isinya saya bersumpah akan tetap tinggal disini.

Kata Depan untuk[sunting]

Kata depan untuk digunakan dengan aturan sebagai berikut:

  • Untuk menyatakan "tujuan" atau "sasaran perbuatan", digunakan di muka kata benda orang yang diorangkan. Contoh; Beliau membawa oleh-oleh untuk kami; Pupuk dikirim untuk para petani; Ayah membeli sepatu untuk ibu.
  • Untuk menyatakan adanya pertalian perihal digunakan di depan kata benda atau frasa benda. Biasanya ditempatkan pada awal kalimat. Contoh; Untuk kepentingan umum, kami rela berkorban; Untuk dia, uang saja tidak ada artinya; Hadiah dua juta rupiah disediakan untuk karangan terbaik.

Kata Depan bagi[sunting]

Kata depan ini dapat digunakan untuk menyatakan "adanya pertalian perihal", sebagai varian kata depan untuk. Contoh;

  • Bagi kepentingan pembangunan kami rela berkorban.
  • Bagi saya jadi pergi atau tidak, tidak menjadi soal.
  • Bagi karangan terbaik disediakan hadiah menarik.

Kata Depan menurut[sunting]

Kata depan ini dengan fungsi untuk menyatakan "sesuai dengan yang dikatakan", digunakan di depan kata benda atau frasa benda yang menyatakan orang. Contoh:

  • Menurut undang-undang yang berlaku, saudara telah berbuat salah.
  • Menurut ketua organisasi itu siapa saja boleh mendaftar jadi anggota.
  • Menurut ibu, saya sebaiknya menjadi pelukis saja.

Bentuk preposisi[sunting]

  1. Preposisi tunggal terdiri dari satu kata.
    1. Preposisi yang berupa kata dasar terdiri dari satu morfem. Contoh: akan, antara, bagi.
    2. Preposisi yang berupa kata berafiks dibentuk dengan menambahkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar yang bisa berupa verba, adjektiva, atau nomina.
      1. Preposisi yang berupa kata berprefiks, contoh: bersama, menurut, seantero.
      2. Preposisi yang berupa kata bersufiks, contoh: bagaikan.
      3. Preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersufiks, contoh: melalui, mengenai.
  2. Preposisi gabungan atau majemuk terdiri atas dua preposisi yang berdampingan atau berkolerasi.
    1. Preposisi yang berdampingan terdiri dari dua preposisi yang letaknya berurutan. Contoh: daripada, kepada, sampai ke.
    2. Preposisi yang berkorelasi terdiri dari dua unsur yang dipakai berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Contoh: antara ... dengan, dari ... ke.
  3. Preposisi dengan nomina lokatif bergabung dengan dua nomina yang nomina pertamanya mempunyai ciri lokatif atau menunjukkan lokasi. Contoh di atas meja, ke dalam rumah, dari sekitar kampus.

Peran semantis[sunting]

  1. Penanda hubungan tempat: di, ke, dari.
  2. Penanda hubungan peruntukan: bagi, untuk.
  3. Penanda hubungan sebab: karena, sebab.
  4. Penanda hubungan kesertaan atau cara: dengan, sambil, beserta, bersama.
  5. Penanda hubungan pelaku: oleh.
  6. Penanda hubungan waktu: pada, hingga, sampai, sejak, semenjak, menjelang.
  7. Penanda hubungan ihwal peristiwa: tentang, mengenai.
  8. Penanda hubungan milik: dari.