Lompat ke isi

Parallel world 2013/tba 3

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Cerita fernando victor

Di mulai saat aku lolos seleksi kopaskassau, aku ditempatkan sebagai pilot. Hari pertama ku antar kelima teman seanggota dalam sebuah misi yang pertama, aku sebegai pilot helikopter menurukan ketinggian berlahan tetapi helikopter tidak menyentuh daratan, dan teman ku turun dengan tali ke bawah.

Dalam waktu 1 jam aku harus menunggu di udara, setelah 1 jam berlalu, suara ledakan pun terjadi. Aku menuju kesana dengan helikopter. Menuju lokasi itu dan menjemput temanku dan misi pertama mereka selesai.

Misi ku yang kedua menuju ke sebuah pulau tak berpenghuni. Disana dikata oleh atasan ada sebuah aktivitas terorisme disana, dan si kapten mengatakan pada ku :

“berapa lama waktu menuju ke pulau itu ?”

“5 menit.”

Dengan berada pada sebuah pesawat penerjun yang di ketinggian 20000 kaki dari permukaan laut, aku membawa penumpang dua puluh orang dalam sebuah misi yang tidak aku ketahui.

Saat pesawat mengarah ke pulau itu, tiba – tiba, ada roket yang di lontarkan dari pulau itu. Pesawat tertembak, aku mengatakan pada pusat bahwa :

“tolong, tolong, tolong kami tertembak.”

“dari ketinggian 20000 kaki, dan pesawat terus menurun ketinggiannya.”

“kami akan melakukan penerjunan darurat.”

Semua orang turun dari pesawat dengan parasut, sekarang giliran ku mempertahankan pesawat. Pesawat ditembaki misil terus menerus dan aku berusaha turun dengan parasut.

Aku sendiri mendarat dan bertahan ditengah hutan belantara, berjalan ditengah hutan berebekal dengan pistol dan pisau ku. Dan berlari untuk mencari temanku yang masih hidup.

Saat berlari ditengah hutan, aku di kepung oleh tentara musuh, dan isi pistol ku cuma 15 butir peluru. Aku menembak musuh dengan pistol, tiba – tiba peluru ku habis, dan musuh pun terus berdatangan mengepung ku, tiba – tiba ada yang meneembaki mereka semua. Aku bilang pada mereka :

“siapa itu ?”

Muncullah mereka di balik pepohonan, aku pun tersenyum melihat mereka, ternyata mereka adalah teman – teman ku.

“kapten bagaiman yang lainnya ?”

“kami tidak tahu.”

“kurasa mereka di tangkap.”

Aku mengambil senjata milik musuh seperti M16 pelurunya. Aku berjalan terus menuju lokasi keberadaan mereka bersama 5 orang teman ku.

Aku terus berlari bersama teman ku, dan tiba – tiba kami melihat sekelompok musuh dan begitu pula dengan markas mereka. Sesampainya di markas mereka, kami melihat ternyata semua teman – teman kopasskasau kami ditembak mati dan sisanya menyusul untuk mati.

Sang kapten membuat sebuah rencana untuk menyerang mereka dan menyelamatkan teman – teman kami yang masih hidup :

“perhatian, kita bagi 2 tim.”

“kalian berdua ikuti si pilot.”

“sisanya ikuti aku.”

Saat ini aku berada di posisi tersembunyi untuk menembak mereka, aku bersama kedua teman menembaki orang – orang yang mengeksekusi teman – teman kami. Mereka mati ecuali teman – teman kami yang beruntung masih hidup hanya 3 orang, aku bertanya pada mereka :

“dimana kalian dipenjarakan ?”

“di gubuk itu.”

Saat ami masuk ke gubuk itu, disana ada sebuah terowongan. Kami masuk kedalam dan menodongkan senjata kearah kanan dan kiri, tiba – tiba kami disambut dengan sebuah tembakan dari para musuh, kapten bersama dua anak buahnya datang dan menembaki mereka semua.

Sang kapten ditembak terus menerus, dan dia mati dengan meledakan dirinya pada musuh. Yang tersisa hanya kami bertujuh, kami terus maju menuju ke tempat terebut.

Sampai disana, kami membebaskan para sandra. Ternyata mereka adalah para ilmuwan ahli senjata nuklir, dan misi ini adalah pembebasan para sandra dari para teroris.

Dua orang teman kami yang bersama kapten selamat. Para teroris terus membabi buta dari terowongan tersebut, kami maju dan menembaki mereka.

Saat mecapai tempat keluar, kami terus melakukan tembakan perlindungan, satu persatu teman ku mati karena melakukan tembakan perlindungan. Tiba – tiba dantang tiga helikopter. Helikopter itu menembaki para teroris, semua teman ku mati dalam misi ini begitu pula dengan para teroris juga sudah mati.

Para ilmuwan dan aku di jemput dengan helikopter, teman – teman ku yang mati sekarang ini ditutupi oleh kantong mayat. Tertidur di helikopter, saat tiba di pangkalan angkatan udara aku dibangunkan oleh kru disana, dan aku diantar ke klinik militer.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan, aku menuju keruang kerja jendral, ku pintu :

“masuk.”

“iya”

“jendral kumohon terimalah surat terimalah surat pengunduran diri ku, aku membuatnya saat pemeriksaan kesehatan.”

“alasannya.”

“aku merasa frustasi pada misi sebelumnya.”

“oh begitu”

“baiklah, ku terima surat mu.”

Setahun telah berlalu, setelah misi yang sudah mengubah hidup ku, aku saat ini menjadi warga sipil.

daftar isi

[sunting]

Templat:Uncategorized