Bahasa Indonesia/Prefiks

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Awalan atau prefiks adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Proses awalan (prefiks) ini disebut prefiksasi (prefixation). Berdasarkan dari pertumbuhan bahasa yang terjadi, maka awalan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Awalan terdiri dari me-, di-, ke-, ter-, pe-, per-, se-, ber-, dan dijelaskan dalam contoh.

  1. Awalan me- pada sebuah kata dasar berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif. Awalan pe- pada suatu kata dasar dapat berfungsi menjadi kata benda. Perubahan awalan me- menjadi meng-, pe- menjadi peng- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /a/, /e/, /i/, /o/, /u/, /g/, /h/, /k/, /q/, /kh/
    • Contoh: ambil – mengambil; hancur – penghancur
  2. Perubahan awalan me- menjadi men-, pe- menjadi pen- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /c/, /d/, /j/, /sy/
    • Contoh: coba – mencoba; dorong – pendorong
  3. Perubahan awalan me- menjadi mem-, pe- menjadi pem- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /b/, /f/, /v/
    • Contoh: beli – membeli, pembeli
  4. Perubahan awalan me- menjadi meny-, pe- menjadi peny- terjadi jika kata dasar yang mengawali memiliki bunyi: /s/
    • Contoh: suruh – menyuruh, penyuruh
  5. Kata dasar yang memiliki awal bunyi /p/, /t/, /k/, /s/ diubah menjadi /m/, /n/, /ng/ dan /ny/ sebagai penanda melakukan hal berhubungan kata dasarnya
    • Contoh: pakai – memakai, pemakai
  6. Kata dasar yang tidak mengalami perubahan bunyi di awalannya adalah: /l/, /m/, /n/, /r/, /w/, /y/, /ng/, /ny/
    • Contoh: lamar – melamar, pelamar; nyanyi – menyanyi, penyanyi
  7. Awalan ber- dan per- berfungsi membentuk kata kerja aktif.
  8. Untuk kata dasar yang diawali dengan r, maka awalan ber- menjadi be-, per- menjadi pe-
    • Contoh: renang – berenang, perenang
  9. Awalan di- dan ter- berfungsi membentuk kata kerja dan membawa arti yang pasif. Penempatan objek di depan sebagai subyek dalam kalimat dan pemindahan pelaku menjadi objek dalam kalimat dapat diterapkan untuk kedua awalan ini
    • Contoh:
      • Kotoran itu diinjak oleh temanku. (membawa arti pasif)
      • Kotoran itu terinjak oleh temanku. (membawa arti pasif)
  10. Awalan se- berfungsi untuk membentuk kata benda
    • Contoh: ikat – seikat; indah – seindah
  11. Awalan ke- berfungsi membentuk kata kerja intransitif (tidak membutuhkan objek).
    • Contoh:
      • luar – keluar (sedang keluar)
      • dalam – kedalam (sedang kedalam/masuk)

Awalan-awalan (imbuhan dari bahasa asing) pada kata-kata serapan yang disadari adanya, juga oleh penutur yang bukan dwibahasawan, adalah sebagai berikut:

  • a- seperti pada amoral, asosial, anonim, asimetris, asinkron. Awalan ini mengandung arti 'tidak' atau 'tidak ber-'.
  • anti- seperti pada antikomunis, antipemerintah, antiklimaks, antimagnet, antikarat yang artinya 'melawan' atau 'bertentangan dengan'.
  • bi- misalnya pada bilateral, bilingual, biverbal, bikonveks. Awalan ini artinya 'dua', biasanya di-Indonesia-kan dengan dwi-; contohnya dwibahasa (bilingual).
  • de- seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. Awalan ini artinya 'meniadakan' atau 'menghilangkan', biasanya di-Indonesia-kan dengan awa-; contohnya awabeku (defrost).
  • eks- seperti pada eks-prajurit, eks-presiden, eks-karyawan, eks-partai terlarang. Awalan ini artinya 'bekas' yang sekarang juga dinyatakan dengan kata 'mantan'.
  • ekstra- seperti pada ekstra-universiter, ekstra-terestrial, ekstra linguistic, kadang juga dipakai pada kata-kata bahasa Indonesia sendiri. Contoh: ekstra-ketat, ekstra-hati-hati. Awalan ini artinya 'tambah', 'di luar', atau 'sangat'.
  • hiper- misalnya pada hipertensi, hipersensitif, hiperaktif. Awalan ini artinya 'lebih' atau 'sangat'.
  • in- misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, intransitif. Awalan ini artinya 'tidak'.
  • infra- misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonic. Awalan ini artinya 'di tengah'.
  • intra- misalnya pada intrauniversiter, intramolekuler, intrapersonal. Awalan ini artinya 'di dalam'.
  • inter- misalnya interdental, internasional, interisuler, yang biasa di-Indonesia-kan dengan antar-; contohnya antarmuka (interface).
  • ko- misalnya pada kokulikuler, koinsidental, kopilot, kopromotor. Awalan ini artinya 'bersama-sama' atau 'beserta'.
  • kontra- misalnya pada kontrarevolusi, kontradiksi, kontrasepsi. Awalan ini artinya 'berlawanan' atau 'menentang'.
  • makro- misalnya pada makrokosmos, makroekonomi, makrolinguistik. Awalan ini artinya 'besar' atau 'dalam arti luas'.
  • mikro- seperti pada mikroorganisme, mikrokosmos, mikrofilm. Awalan ini artinya 'kecil' atau 'renik'.
  • multi- seperti pada multipartai, multijutawan, multikompleks, multilateral, multilingual. Awalan ini artinya 'banyak'.
  • neo- seperti pada neokolonialisme, neofeodalisme, neorealisme. Awalan ini artinya 'baru'.
  • non- seperti pada nonstop, nonblok, nongelar, nonminyak, nonmigas, nonberas. Awalan ini artinya 'bukan' atau 'tidak ber-', biasanya di-Indonesia-kan dengan nir-; contohnya nirlaba (nonprofit).