Profil Becak di Indonesia/Velotaxi
Profil Becak di Indonesia |
---|
Sejarah |
Asal-muasal becak · Sejarah perkembangan becak di Indonesia |
Jenis becak |
Becak kayuh • Becak bermotor |
Kebijakan terhadap Becak |
Kebijakan terhadap Becak • Profil Becak di Indonesia/Pemilikan becak • Becak masa depan |
Becak di Sumatera |
Becak dayung • Becak mesin • Becak Siantar • Becak Sidempuan • Becak dayung Sumbagsel • Bentor Bangka |
Becak di Jawa |
Becak • Bentor Jakarta |
Becak di Sulawesi |
Becak Makasar • Bentor |
Modernisasi becak |
Helicak • Bajaj • Kancil • Velotaxi |
Status: |
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dan menjadi tren dibeberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang. Tren[1] itu berupa alat transportasi umum bebas polusi bertenaga manusia—dikayuh—dan diberi nama “Velotaxi”.
Proyek modernisasi becak
[sunting]Di Yogyakarta[2] saat ini ada upaya untuk melakukan modernisasi becak yang dilakukan bersama antara Universitas Gajah Mada, dalam ini Unit Studi Transportasi, Puspar bekerja sama dengan Institute for Transportation and Development Policy, New York serta Pemerintah Daerah dan Kadin yang dimaksudkan untuk menciptakan "Sebuah upaya mewujudkan kesinambungan peran becak dalam pengembangan pariwisata Yogyakarta".
Aspek desain
[sunting]Beberapa konsep penting yang dilakukan dalam mendesain becak kayuh modern[3] yang perlu diperhatikan:
- Terbuat dari bahan yang ringan, untuk itu disarankan untuk menggunakan bahan serat kaca (Fiber glass), struktur yang lebih ringan. Beragam inovasi dilakukan[4], antara lain mengubah becak menjadi lebih ringan. Berat becak kosong yang bisa mencapai 120 kilogram disiasati tinggal 80-85 kilogram.
- Desain yang aerodinamis untuk mengurangi hambatan udara pada saat dijalankan agar lebih ringan dalam mengayuh becak,
- Menggunakan gigi percepatan sebagaimana digunakan pada sepeda modern sehingga dapat digunakan pada jalan yang ada tanjakannya
- Menggunakan modern seperti yang digunakan pada sepeda modern dengan menggunakan rem hydraulic dan rem cakram (disk brake),
- Kabin penumpang yang nyaman, jok yang ergonomis,
- Menggunakan suspensi hydraulic yang dikenal sebagai shock breaker,
- Bila diperlukan dapat dilengkapi dengan motor listrik untuk menggerakkan becak pada saat mulai jalan (lebih berat pada saat mulai jalan sehingga dengan bantuan motor listrik akan mempermudah termasuk pada saat becak berjalan di tanjakan).
- Salah satu permasalahan dalam menggunakan becak adalah tarif yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yang terkadang masyarakat pengguna merasa tidak adil. Untuk mengatasi permasalah itu di Surabaya dikembangkan Argometer[5] untuk becak.