Mitologi Yunani/12 Tugas Herakles/Tugas Kesebelas

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Herakels bergulat dengan Antaios.

Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil apel emas Hesperides. Para Hesperides ("Putri Bintang Senja") adalah para anak perempuan Titan Atlas dan Hesperis (Bintang Senja). Jumlah pastinya berbeda-beda menurut beberapa pendapat, beberapa mengatakan tiga, empat atau tujuh. Mereka bertugas merawat suatu kebun yang di dalamnya ada pohon yang menghasilkan buah apel emas. Pohon itu adalah miliki dewi Hera dan dijaga oleh seekor naga bernama Ladon yang memiliki seratus kepala. Ladon adalah anak Tifon dan Ekhidna.

Dalam perjalanannya, di Pegunungan Kaukasus, Herakles membunuh elang Kaukasus yang memakan liver Pometheus. Herakles juga membebaskan Prometheus dari belenggunya. Sebagai balasannya, Prometheus memberitahu Herakles tentang naga Ladon yang menjaga pohon apel Hesperides. Prometheus juga memberi saran bahwa Herakles lebih baik memanfaatkan Atlas untuk mengambil apel itu dan menghindari konfrontasi langsung dengan Ladon.

Herakles meneruskan perjalanan ke selatan, menjelajahi Phoinika dan Palestina. Herakles membunuh Busiris, raja Mesir, yang senang mengurbankan orang asing yang lewat di tanahnya. Beberapa mengatakan bahwa Herakles membunuh Emathion, raja Arab, putra Eos dan Tithonos, dan saudara Memnon.

Di Libya, Herakles bergulat dan membunuh raksasa Antaios, putra Poseidon dan Gaia. Antaios tidak terkalahkan selama dia menyentuh ibunya (bumi). Antaios seringkali membiarkan lawannya membantingnya ke tanah, lalu bangkit lagi dalam keadaan lebih kuat dari sebelumnya. Herakles tahu hal ini dan dia pun memutar otaknya untuk mengalahkan Antaios. Herakles mengangkat Antaios tinggi-tinggi sehingga Antaios tidak menjadi terlalu kuat karena jauh dari tanah. Lalu Herakles mematikan Antaios di udara.

Akhinya Herakles tiba di tempat Titan Atlas sedang memikul beratnya langit di pundaknya. Herakles bertanya pada Atlas di mana letak Taman Hesperides. Atlas bilang bahwa dia mau saja mengambilkan apel emas itu untuk Herakles asalkan sang pahalwan mau menggantikan Atlas untuk memikul langit selama Atlas pergi. Herakels setuju dan dia pun mengambil lagit dan Atlas.

Setelah beberapa lama, Atlas kembali dengan membawa apel emas namun ternyata dia tidak mau lagi memikul langit di pundaknya. Atlas bilang bahwa dia yang akan membawakan apel itu ke hadapan Euristheus atas nama Herakles. Sementara Herakles tidak dapat berbuat apa-apa karena terjebak dalam keadaan memikul langit.

Herakles berhasil memperdayai Atlas dan memperoleh apel emas. Dalam gambar diperlihatkan Atlas memikul bumi, sedangkan dalam kisah aslinya Atlas memikul langit.

Akan tetapi Herakles lebih pintar daripada Atlas. Herakles memberitahu Atlas bahwa dia mau saja menggantikan tugas Atlas untuk seterusnya, hanya saja Herakles juga bilang bahwa dia harus membetulkan letak jubahnya supaya posisinya lebih nyaman unuk menanggung beban langit. Karena itu Herakles meminta Atlas untuk memikul langit itu sebentar. Atlas setuju dan mengambil kembali langit itu dan menyerahkan apelnya pada Herakles. Setelah bebas dan memperoleh apel emas, Herakels langsung kabur dan meninggalkan Atlas melanjutkan tugasnya memikul langit.

Dalam versi lainnya, Herakles mengambil apel emas itu tanpa bantuan Atlas. Herakles masuk ke Taman Hesperides, membunuh Ladon, dan mengambil apel emas. Dalam Argonautika, tidak lama setelah dia meninggalkan Taman Hesperides, para Argonaut tiba di sana. Kapal mereka, Argo, terdampar di tengah-tengah gurun Libya. Berdasarkan Apollonios dari Rodos, para Argonaut kehabisan air. Di Taman hesperides, para nimfa menunjukkan mata air yang muncul dari sebongkah batu. Ternyata dalam kunjungannya untuk mengambil aple emas, Herakles juga sempat menendang sebongkah batu, yang terbelah dua dan mengeluarkan air. Jadi tanpa dia ketahui, Herakles telah menyelamatkan kawan-kawannya, para Argonaut, dari ancaman kehausan.

Setelah menunjukkan apel emas pada Euristheus di Tyrins, Herakles memberikan apel itu pada dewi Athena. Sang dewi kemudian mengembalikan apel itu pada para Hesperides. Sang buah apel pun kembali ke tempatnya semula.