Islam Abad Pertengahan/Sejarah/Arab Pra-Islam
Orang nampaknya telah tinggal di Jazirah Arab sejak masa yang amat lampau, kemungkinan melalui Sinai dari Mesir. Tidak banyak diketahui mengenai orang-orang ini, karena tidak banyak kegiatan arkeologi yang dilakukan di Jazirah Arab modern, yang kini menjadi negara ArabS audi, Yaman, Qatar, Oman, dan Uni Emirat Arab. Kemungkinan orang-orang ini memiliki peradaban awal yang cukup berkembang.
Bagian barat daya di Jazirah Arab memperoleh lebih banyak curah hujan daripada bagian utara dan timur, sehingga di daerah ini lebih banyak orang yang bercocok tanam. Meskipun demikian, tetap saja di daerah ini tidak terdapat terlalu banyak air, sehingga orang membangun bendungan besar untuk menyimpan air untuk irigasi. Diketahui bahwa mereka juga membangun istana-istaan besar, meskipun tidak banyak yang bertahan pada masa kini. Ratu Bilqis, yang dalam Al Quran disebutkan pernah mengunjungi Nabi Sulaiman, kemungkinan adalah penguasa kerajaan daerah ini dan hidup sekitar tahun 900-an SM.
Di daerah utara dan timur, sebagian besar orang tidak bertani ataupun beternak, karena tidak ada cukup air. Alih-alih, mereka menjadi gembala, dan menggembalakan domba di Jazirah Arab, berkelana dari padang rumput yang satu ke padang padang rumput lainnya bersama domba-domba mereka. Banyak dari gembala ini ikut terlibat pula dalam perdagangan. Orang Asia Barat melakukan kegiatan jual-beli dengan orang India. Beberapa pedagang menggunakan jalur laut dari India mengelilingi Jazirah Arab menuju Laut Merah, beberapa lainnya melalui darat dan menjelajahi Jazirah Arab dengan kafilah yang ditarik kuda, keledai, atau unta.
|