Afrika/Sejarah/Afrika Selatan
Kelompok etnis berjumlah banyak di Afrika bagian selatan adalah suku Khoisan. Berdasarkan DNA, mereka mulai bercabang dari kelompok manusia lainnya sekitar dua ratus ribu tahun silam, dan benar-benar menjadi terpisah pada seratus ribu tahun silam. Mereka tiba di Afrika selatan dengan cara berjalan atau menaiki perahu kecil setidaknya 80000 tahun silam. Seperti semua orang lainnya di dunia pada masa itu, para leluhur suku Khoisan merupakan pemburu dan pengumpul. Mereka tahu cara membuat api. Mereka mengolah batu dan kerang menjadi manik-manik untuk perhiasan. Mereka juga menguburkan orang mati dengan tanah oker merah. Sekitar 65000 SM, mereka sepertinya menciptakan busur dan panah.
Sekitar 35000 SM, orang-orang di Afrika Selatan mulai mempergunakan tongkat penghitung. Sisa-sisa benda ini ada di Gua Lebombo. Namun tidak diketahui apa yang dihitung memakai benda ini. Sekitar 25000 SM, para penduduk Afrika bagian selatan mulai terbagi menjadi suku Khoikhoi dan San. Mereka menuturkan suatu bahasa yang disebut !Kung. Sekitar 11000 SM, mereka membuat lukisan dan ukiran pada bebatuan. Sekitar 7800 SM, lukisan ini semakin banyak. Pembuatan lukisan ini masih dilakukan pada 800 SM.
Sekitar 400 M, suku Bantu dan suku-suku lainnya yang tinggal di Afrika bagian tengah mulai berpindah ke selatan dan mendesak suku Khoikhoi dan San keluar dari lahan mereka. Sebagian penyerbu ini adalah petani, dan sebagian lainnya adalah peternak domba dan sapi. Berkat pertanian dan peternakan, mereka berjumlah lebih banyak dibanding suku Khoikhoi dan San. Selain itu para penyerbu juga memiliki tombak dan panah besi. Akibatnya suku Khoikhoi dan San terusir ke gurun dan lahan yang kurang bagus. Ada banyak lukisan bebatuan dari masa penyerbuan antara 200 SM dan 500 M. Sebagai responnya, sebagian suku Khoikhoi di Zimbabwe dan Tanjung Harapan mulai beternak domba. Mereka juga menggambarkan domba melalui lukisan bebatuan.
Selain domba, suku Bantu yang datang ke Afrika selatan kemungkinan juga membawa anjing. Pada masa ini, suku Khoikhoi sepertinya juga mulai beternak sapi. Sekitar 1000 M, ada banyak kawanan besar sapi di banyak bagian di Afrika selatan. Kemungkinan orang beternak sapi di Afrika selatan karena iklim hangat yang berkaitan dengan Periode Hangat Abad Pertengahan. Meskipun begitu suku Khoikhoi entah kenapa tidak menggambarkan sapi dalam lukisan bebatuan.
Sementara itu suku San yang tinggal Afrika bagian tenggara tidak beternak domba maupun sapi tetapi mereka terus berburu dan mengumpul di gurun Kalahari di Botswana modern.
|