Afrika/Sejarah/Islam

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Wilayah kekuasaan dinasti Muwahidun pada masa kejayaannya

Penaklukan oleh Kekaisaran Romawi Timur di Afrika Utara pada 530-an M mengakhiri Kerajaan Vandal di sana. Namun perdagangan menurun sampai serbuan Islam ke Afrika Utara pada 600-an M dan pendirian dinasti Umayyah dan kemudian Fatimiyah. Di bawah kekuasaan Fatimiyah, Afrika Utara menjadi bagian dari jaringan perdagangan besar lagi. Kartago diabaikan sebab ada kota-kota Islam baru yaitu Tunis dan Mahdia. Pada masa yang sama, perkembangan kafilah unta memungkinkan terjaganya rute perdagangan di sepanjang Gurun Sahara ke Ghana dan Mali, yang menjadi penting untuk perdagangan emas, garam dan budak.

Pada 1100-an M, Afrika Utara merdeka lagi di bawah dinasti Muwahidun, dan kemudian sekitar 1200-an M, Muwahidun terpecah menjadi kerajaan-kerajaan yang lebih kecil, yaitu Hafsiyun di timur (Libya dan Tunisia modern), ‘Abd al-Wadids di bagian tengah (Aljazair modern), dan Mariniyun di barat (Maroko modern).

Semua negara ini melakukan banyak perdagangan dengan kota-kota di Italia seperti Genoa, Pisa dan Venezia. Akan tetapi pada 1500-an M, Kesultanan Ustmaniyah yang semakin kuat menaklukan kerajaan-kerajaan ini, sehingga hampir seluruh Afrika Utara menjadi bagian dari Ustmaniyah.