Mitologi Romawi/Diana
Diana adalah dewi perburuan dan hewan liar Romawi. Padanan Yunaninya adalah Artemis. Pada awalnya Diana bukanlah dewi bulan, hingga akhirnya ia menyerap atribut Artemis. Pada kenyataannya, Diana dan Artemis menjadi sulit dibedakan, karena keduanya memiliki atribut yang identik. Diana/Artemis banyak disembah di Mediterania dan Laut Hitam.
Diana pada awalnya adalah dewi Latin, disembah di Aricia (Ariccia), Latium. Kemungkinan raja Romawi, Servius Tullius (abad ke-6 SM), yang membawa Diana ke Roma, dan membangun kuil pertamanya di Bukit Aventina. Festival untuknya diselenggarakan pada 13 Agustus.
Seperti Artemis, Diana dipandang sebagai perawan pemburu dengan busur dan panah, entah berburu di tengah hutan atau mandi di sungai bersama para pengikutnya. Selain itu, seperti Artemis yang sering diidentikkan dengan dewi Hekate, Diana juga sering diidentikkan dengan dewi Trivia.
Diana adalah putri Jupiter dan Latona, serta merupakan saudari Apollo. .
Dalam Aeneid, ketika Aeneas mengunjungi Sibyl di Cumae, ada sebuah kuil bagi Apollo dan Artemis yang terletak di hutan Diana, di luar Cumae. Di hutan tersebut terdapat Dahan Emas yang tumbuh pada pohon holm-ek. Dahan Emas adalah jimat untuk masuk ke Dunia Bawah.
Bangsa Romawi mengidentikkan Diana dengan Arduinna, dewa hutan dan perburuan Galia, serta dengan dewi Astarte dari Asia.
Diana muncul dalam legenda Abad Pertengahan, khususnya dalam legenda Arthus. Dalam. Siklus Vulgate dan Siklus Pas-Vulgate Prancis, Danau Diana, di tengah hutan Broceliande, di Brittany, adalah tempat Nona Danau (Ninianne) memikat Merlin dengan mantranya.
Menurut legenda tersebut, Diana adalah kekasih Faunus, yang akhirnay ia bunuh. Merlin sendiri pada akhirnya mengalami nasibs erupa oleh sihir Ninianne.