Mitologi Yunani/Banjir Besar

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Deukalion dan Pirrha melempar bebatuan yang berubah menjadi manusia.

Pada Zaman Perunggu manusia, Zeus berniat mengirim sebuah banjir besar untuk memusnahkan manusia. Zeus menurunkan hujan tiada henti dari langit dan Poseiodon menumpahkan air laut ke daratan.

Deukalion adalah seorang manusia putra dari Titan Prometheus. Sebelum banjir besar datang, Deukalion diperingatkan oleh ayahnya. Maka dia dan istrinya, Pirrha, membuat sebuah perahu serta menyiapkan perbekalan. Pirrha adalah anak dari Epimetheus dan Pandora. Ketika banjir datang ke tempat mereka, Deukalion dan istrinya naik ke perahu. Banjir itu terjadi selama sembilan hari sembilan malam. Deukalion dan istrinya bertahan di atas perahu sampai akhirnya perahu mereka berhenti di daratan, yang merupakan puncak Gunung Parnassos. Sebagai rasa syukur karena telah selamat, Deukalion dan istrinya memberikan persembahan pada Zeus.

Deukalion dan Pirrha merasa kesepian karena hanya mereka manusia yang tersisa. Mereka menemukan reruntuhan kuil Themis dan berdoa di sana. Themis menyuruh mereka melempar tulang-tulang ibu mereka ke belakang bahu mereka. Mereka menyadari bahwa yang dimaksud ibu adalah Gaia, dewi bumi, dan tulang-tulang Gaia adalah bebatuan.

Deukalion dan istrinya kemudian melempar batu-batu ke belakang tubuh mereka. Batu yang dilempar oleh Deukalion berubah menjadi laki-laki sedangkan batu yang dilempar Pirrha berubah menjadi perempuan sampai akhirnya manusia menjadi banyak lagi.