Mitologi Yunani/Perang Troya

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:

Perang Troya adalah salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam mitologi Yunani. Pada perang itu, Bangsa Akhaia (Yunani) menyerang kota Troya. Reruntuhan kota Troya sendiri kini telah ditemukan di Asia Minor (Turki). Perang besar yang menghabiskan banyak korban manusia itu dipicu oleh perbuatan para dewa.

Semua dewa-dewi dan orang penting diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tua Akhilles). Hanya dewi Eris (dewi perselisihan) yang tidak diundang. Dewa Eris marah dan melempar sebuah apel ke tengah-tengah pesta, apel tersebut beruliskan kallistei ("untuk yang tercantik"). Afrodit, Hera, dan Athena mengklaim sebagai pemilik apel tersebut dan sebagai dewi tercantik.

Ketiga dewi tersebut mendatangi Zeus untuk menentukan siapa yang berhak memiliki apel emas itu. Zeus tidak ingin memihak siapapun dan menyuruh mereka untuk meminta keputusan pada Paris. Hera berusaha menyuap Paris dengan kekayaan, Athena berjanji akan menjadikan Paris jenderal yang berjaya dan terkenal, sementara Afrodit menawarkan wanita tercantik di dunia (Helene). Paris akhirnya memilih Helene dan dengan demikian memilih Afrodit sebagai dewi tercantik. Helene sendiri sebenarnya telah menjadi istri Menelaos, raja Sparta tetapi Eros, dewa cinta anak Afrodit, memanah Helene dengan panah cinta sampai akhirnya Helene jatuh cinta pada Paris. dan bersedia untuk dibawa kabur ke Troya. Suami Helene, Menelaos, marah besar. Dengan didukung oleh saudaranya, Agamemnon raja Mikenai dan raja-raja Yunani lainnya, Menelaos menyerang kota Troya.

Perang Troya berlangsung selama sepuluh tahun. Banyak pahlawan yang terlibat dalam perang ini, di antaranya adalah Akhilles, Odisseus, Aias, dan Diomedes dari pihak Yunani, dan Hektor serta Paris dari pihak Troya. Setelah berjuang bertahun-tahun dan belum bisa juga menjebol benteng Troya, pasukan Yunani mulai frustasi. Tetapi kemudian Odisseus mencetuskan ide cemerlang. Pasukan Yunani membangun sebuah kuda kayu raksasa yang diisi oleh beberapa prajurit. Pasukan Yunani kemudian meninggalkan kuda itu lalu pura-pura pergi meninggalkan Troya. Pasukan Troya melihat pasukan Yunani mundur dan mengira mereka telah menyerah. Kuda raksasa itu dikira sebaagi pernyataan kekalahan dari yunani. Orang-orang Troya membawa kuda itu ke dalam kota mereka dan merayakan kemenangan mereka. Pada malam harinya, para prajurit yang bersembunyi di dalam kuda keluar dan membuka gerbang kota Troya sehingga pasukan Yunani bisa masuk. Pasukan Yunani pun meluluhlantakan kota Troya. Seusai perang, Menelaos berhasil mendapatkan kembali istrinya sementara beberapa orang Troya, dengan dipimpin oleh Aineias, berhasil menyelamatkan diri.

Awal Mula[sunting]

Masa Perang[sunting]

Akhir Perang[sunting]

Lampiran[sunting]