Jermanik Kuno/Agama/Loki

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Dewa Loki.

Loki adalah dewa tipuan Jermanik. Dia mirip dewa Yunani, Hermes. Untuk memudahkan dalam melakukan tipuan, dia sering mengubah wujudnya menjadi beragam bentuk, termasuk wujud wanita jika perlu. Dia adalah ayah Fenrir sang serigala raksasa, Hel sang penguasa kerajaan kematian, dan Jormungand sang ular raksasa yang beracun.

Berikut ini adalah salah satu kisah tentang Loki:

Raksasa Thrym mencuri Mjolnir, palu Thor, dan tidak mau mengembalikannya. Thrym mengatakan, "Aku akan mengembalikan palumu jika kamu mengirimkan Freya untuk menjadi istriku," Thor mau saja mengirimkan Freya namun sang dewi tidak bersedia menjadi istri Thrym, bahkan Freya sempat sangat marah. Akhirnya Thor dan Loki menyusun sebuah rencana untuk mendapatkan kembali Mjolnir. Thor didandani sehingga mirip Freya, dan Loki menyamar sebagai pelayan Freya. Mereka kemudian pergi menuju negeri para raksasa.

Ketika Thor dan Loki tiba di sana, Thrym dan para raksasa lainnya percaya bahwa mereka adalah Freya dan pelayannya, padahal Thor sangat buruk dalam menyamar sebagai Freya. Salah satu contohnya, ketika sedang makan bersama, Thor memakan satu lembu dan meminum tiga gentong mead. Para raksasa sedikit curiga, namun Loki dengan cepat mengatakan alasannya, "Oh, Freya begitu senang karena akan menikah dengan Thrym sehingga dia makan banyak!" kata Loki. Kemudian Thrym menyingkap kerudung Freya untuk menciumnya namun dia melihat bahwa mata Freya merah menyala. Lagi-lagi Loki menjelaskan, "Oh, Freya begitu senang sehingga dia tidak tidur selaam dlapan hari! Itulah penyebab matanya merah." Namun pada upacara pernikahan, Thrym membawakan palu Thor dan menyerahkannya kepada Thor, yang dipikirnya sebagai Freya. Dengan cepat, Thor merebut palu itu dan menghajar para raksasa itu sampai hancur. Kemudian Thor dan Loki pulang dengan membawa palu itu.

Tidak diketahui kapan cerita ini pertama kali ditutulan, yang pasti versi tertulisnya berasal dari tahun 1600-an M.

Loki juga kadang-kadang membantu manusia melawan para kekejaman para dewa, mirip seperti Prometheus dalam mitos Yunani.