Jermanik Kuno/Agama/Tyr
Tyr adalah versi Jermanik dari dewa langit India-Eropa Dyeus Piter, yang merupakan dewa sama seperti dewa Yunani, Zeus, dan dewa Romawi, Jupiter, dan dewa India, Dyeus Pita. Namun tak seperti Zeus dan Jupiter, Tyr bukanlah pemimpin para dewa - pemimpin para dewa adalah Odin. Barangkali pada masa awal agama Jermanik, Tyr adalah pemimpin para dewa, namun kemudian dia digantikan oleh Odin. Beberapa kisah Jermanik masa akhir menyebutkan Tyr sebagai putra Odin, namun kemungkinan sejarahnya berawal dengan kebalikannya. Dewa India-Eropa seringkali menggulingkan ayah mereka, seperti Zeus menggulingkan Kronos dan Indra menggulingkan Dyeus Pita di India.
Dalam kisah-kisah tentang Tyr, dia nampaknya adalah dewa perang, perjanjian dan kesepakatan, penepatan janji, dan hukum. Dengan kata lain, dia adalah dewa keteraturan, berlawanan dengan kekacauan. Dia mungkin sangat mirip dengan dewa Mithra dari Asia Barat, atau dewa Hindu, Varuna. Orang Romawi menyamakan Tyr dengan dewa perang mereka, Mars.
Dalam satu cerita, dikisahkan bahwa suatu hari para dewa (terutama Odin, yang cerdas) berhasil menangkap Fenrir sang serigala dengan suatu tipu daya. Pertama-tama, Odin memberitahu Fenrir bahwa mereka akan melakukan permainan, dan Fenrir harus membiarkan para dewa merantainya sebagai bagian dari permainan itu. Serigala Fenrir curiga, dan tidak mau dirantai hingga akhirnya Tyr menawarkan jaminan untuk kesepakatan ini dengan cara menaruh lengannya sendiri di dalam mulut serigala itu seperti layaknya sandera. Namun Fenrir menyadari bahwa dia telah ditipu ketika dia tidak dapat membebaskan diri dari rantai yang membelenggunya. Akhirnya Fenrir menggigit lengan Tyr hingga putus, dan Tyr pun tinggal memiliki satu lengan.
|