Mitologi Yunani/Perang Troya/Keberuntungan Beralih

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Akhilles dan utusan Agamemnon.

Pada hari berikutnya, pihak Yunani menderita karena pasukan Troyalah yang kini menguasai jalannya pertempuran. Zeus telah menepati janjinya pada Thetis. Zeus menyuruh semua dewa untuk tidak ikut serta dalam perang, sementara Zeus sendiri memihak Troya, akibatnya Yunani dipukul mundur dan harus berlindung di balik dinding perlindungan mereka.

Malam harinya, Nestor membujuk Agamemnon untuk meminta maaf pada Akhilles, supaya Akhilles mau kembali bertempur. Agamemnon setuju mengembalikan selir Akhilles, ditambah dengan upeti emas, sebagai kompensasi untuk Akhilleas. Agamemnon mengirimkannya melalui Nestor, Odisseus, dan Aias. Ketiga utusan ini pun mendatangi Akhilles. meskipun ketiganya adalah sahabat Akhilles, sang pahlawan tetap menolak kembali ke medan tempur. Akhilles memberitahu mereka bahwa dia tak akan mau melakukannya lagi, bahkan jika Agamemnon memberinya semua harta yang ada di Mesir. Akhilles bahkan mengancam untuk pulang ke Yunani.

Agamemnon kesal dengan balasan Akhilles dan sempat berpikir untuk mengakhiri perang lalu pulang. Nestor menyarankan untuk mengirim dua mata-mata guna mencari informasi mengenai pasukan Troya. Odisseus dan Diomedes bersedia dan kemudian dikirim ke kamp pasukan Troya.

Pada saat yang sama, Troya juga mengirim mata-mata, yang bernama Dolon. Odisseus dan Diomedes menangkap Dolon. Mereka lalu memperoleh informasi bahwa Rhesos, raja Thrakia, telah tiba dengan pasukannya. Rhesos juga membawa serta kereta perang emas, yang diatrik dua ekor kuda abadi. Setelah mengorek cukup info, Odisseus dan Diomedes pun membunuh Dolon. Mereka lalu mengendap-endap ke kamp pasukan Thrakia. Diomedes membunuh dua belas bangsawan Thrakia yang sedang tidur, termasuk Rhesos. Diomedes dan Odisseus juga mencuri kuda-kuda abadi Rhesos, lalu kembali ke kamp Yunani.