Yunani Kuno/Filsafat/Nomos dan Physis

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Orang Yunani kuno menganggap bahwa dunia merupakan persaingan (agon) antara dua kekuatan, yaitu rasionalisme dan kekacauan, atau antara hukum dan alam. Mereka menyebut dua kekuatan ini nomos (hukum, keteraturan, dan rasionalisme) dan physis (alam). Kekacauan terjadi sebelum kemunculan para dewa. Para dewa muncul untuk membawa keteraturan kepada dunia, karena para dewa menyukai keteraturan dan membenci kekacauan.

Segala sesuatu merupakan bagian dari nomos atau physis.

Dewa Apollo merupakan perwujudan nomos di antara para dewa. Ia selalu melawan naga dan monster laut, yang melambangkan physis. Medusa si wanita ulat, yang tidak mampu mengendalian perilakunya bahkan di kuil Athena, merupakan contoh lainnya dari physis.

Menurut para pria Yunani, wanita secara umum ada di sisi physis, sedangkan pria berada di sisi nomos. Pria dapat mengendalikan diri sedangkan wanita cenderung mudah histeris. Pria membuat dan meamtuhi hukum, sedangkan perempuan cenderung melakukan segala sesuatu secara alami.