Mitologi Yunani/Dewa Awal/Gaia

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Gaia.

Gaia adalah dewi dan personifikasi bumi. Dia disebut juga Ge dan dikenal oleh orang Romawi sebagai Terra Mater dan Tellus. Menurut Diodoros Sikolos, nama lainnya adalah Titaia.

Gaia dilahirkan bersama dengan Niks (malam), Erebos, Tartaros, dan Eros (cinta). Tanpa pasangan (atau mungkin dengan Aither) Gaia melahirkan Uranus (langit), Ourea (pegunungan) dan Pontos (lautan).

Gaia bercinta dengan putranya Pontos dan melahirkan Nereus dan Forkis, keduanya merupakan dewa laut kuno.

Gaia menikahi putranya yang lain, Uranus, yang kemudian menjadi penguasa dunia. Dari Uranus, Gaia melahirkan para Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus), Kiklops, dan Titan.

Ketika suaminya mengurung para Hekatonkheire dan Kiklops di Tartaros karena rupa mereka yang buruk dan ukuran mereka yang besar, Gaia bersekongkol dengan salah satu putranya, Kronos, untuk menggulingkan kekuasaan Uranus. Gaia memberi sebuah sabit kepada Kronos untuk memotong alat kelamin ayahnya dan melemparnya ke laut. Alat kelamin ini ditutupi oleh buih laut dan darinya terlahirlah Afrodit, dewi cinta. Sementara darah Uranus yang terciprat ke bumi (Gaia) membentuk makhluk-makhluk lainnya, yaitu para Gigant, Erinyes, dan Meliai.

Setelah dikebiri, Uranus digantikan oleh Kronos sebagai penguasa dunia. Kronos dan para Titan lainnya memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu di langit dan bumi. Kronos adalah Titan yang menciptakan Zaman Emas Manusia. Kronos menikahi saudarinya sendiri, Rea (Ops).

Namun kekuasaan Kronos juga terancam. Kronos menolak membebaskan para Hekatonkheire dan Kiklops dari Tartaros, akibatnya Gaia meramalkan bahwa Kronos akan kehilangan kekuasaannya oleh anaknya, seperti yang dulu dilakukannya terhadap Uranus. Kronos berusaha mencegah ramalan itu terjadi. Dia menelan setiap anak yang dilahirkan oleh istrinya. Zeus, putra keenam Rea, diselamatkan oleh ibunya. Rea menyembunyikan bayi Zeus di Kreta dan memberikan batu yang berbalut kain kepada Kronos untuk ditelan.

Dengan bantuan Gaia dan Okeanid Metis, Zeus berhasil membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya dengan suatu ramuan. Perang pun pecah antara para Titan dan dewa Olimpus. Beberapa Titan memihak dewa Olimpus, termasuk Prometheus yang merupakan Titan tercerdas. Prometheus menasehati Zeus untuk membebaskan para Hekatonkheire dan Kiklops dan Tartaros. Dengan bantuan para raksasa itu, para dewa Olimpus berhasil mengalahkan para Titan dan mengurung mereka di Tartaros. Zeus lalu menjadi penguasa dunia, namun dia membagi wilayah kekuasaan bersama kedua saduaranya, Poseidon dan Hades.

Gaia kembali merasa tidak senang karena para Titan dikurung di Tartaros. Akibatnya Zeus dan para dewa Olimpus harus menghadapi bahaya lainnya. Yang pertama adalah monster naga Tifon, dan yang kedua adalah serangan para Gigant. Tifon adalah puutra Gaia dan Tartaros. Zeus berhasil mengalahkan Tifon meski tidak mudah. Sementara para Gigant diramalkan oleh Gaia bahwa mereka tidak akan dapat dikalahkan oleh para dewa Olimpus tanpa bantuan seorang pahlawan manusia. Dengan bantuan Herakles, para dewa Olimpus pun berhasil mengalahkan para Gigant.

Gaia juga bercinta dengan Poseidon dan melahirkan Antaios, yang dibunuh oleh Herakles, akibat menantang sang pahlawan bergulat. Antaios bertambah kuat jika menyentuh tanah, karena kekuatannya berasal dari ibunya.

Gaia memiliki kemampuan untuk meralam masa depan. Dia adalah pengelola orakel Delphi yang pertama, sebelum menyerahkannya kepada Themis, seorang Titan. Dia meramalkan kejatuhan putranya, Kronos. Dia juga memperingatkan Zeus bahwa putra Metis dapat menggulingkan kekuasaannya.

Dalam mitos Orfik, Gaia dan Uranus bukan ibu dan anak, melainkan dua bersaudara. Mereka adalah anak Protogonos (Fanes) dan Niks. Dia sedikit terlibat dalam mitos penciptaan versi Orfik. Niks versi Orfik nampaknya mengambil alih peran Gaia versi Hesiodos, karena adalah Niks yang memiliki kemampuan meramal, dan memberi nasehat kepada tiga penguasa dunia: Uranus, Kronos, dan Zeus.