Lompat ke isi

Mitologi Yunani/Makhluk Mitologi/Kiklops

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Seorang Kiklops.

Kiklops adalah raksasa yang bermata satu. Awalnya hanya ada tiga Kiklops yang merupakan anak Uranus dan Gaia, mereka adalah Arges, Brontes dan Steropes. Bersama para Hekatonkheire, mereka dikurung oleh Uranus di Tartaros.

Setelah dibebaskan oleh Zeus, para Kiklops membuat berbagai senjata hebat untuk para dewa. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan untuk Hades. Berkat bantuan mereka, para dewa Olimpus bisa memenangkan Titanomakhia.

Seusai Titanomakhia, para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos di pualu Lemnos. Di sana mereka menciptakan berbagai alat canggih.

Salah seorang Kiklops dibunuh oleh Apollo untuk membalas dendam pada Zeus yang telah membunuh Asklepios, anak Apollo. Zeus lalu menghukum Apollo untuk mengabdi pada seorang manusia bernama Admetos.

Polifemos menyerang anak buah Odisseus.

Polifemos

[sunting]

Ada juga generasi Kiklops yang lebih muda, mereka kurang berperadaban dibandingkan Kiklops generasi pertama, selain itu mereka juga memusuhi manusia dan menjadi gembala bukan pandai besi. Mereka kebanyakan tinggal di Pulau Sisilia. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Polifemos. Dia adalah putra Poseidon dan dewi Thoosa.

Polifemos awalnya adalah Kiklops yang baik dan ramah ketika masih muda. Polifemos pernah mencintai seorang dewi bernama Galateia. Namun Suatu hari Polifemos memergoki Galateia sedang bercinta dengan Akis. Polifemos sangat marah dan langsung membunuh Akis dengan batu besar. Sejak insiden itu, Polifemos menjadi Kiklops yang jahat. Apalagi menurut ramalan, mata Polifemos akan dibutakan oleh seorang manusia, sehingga Polifemos akan memakan manusia yang memasuki pulaunya.

Odisseus dan anak buahnya pernah mendatangi pulau Polifemos. Enam anak buah Odisseus dimakan oleh Polifemos namun Odisseus berhasil membutakan Polifemos dengan menusuk matanya dengan kayu besar. Pada akhirnya Odisseus berhasil kabur namun Polifemos telah terlebih dulu berdoa pada ayahnya, Poseidon, untuk menghukum Odisseus. Akibatnya Odisseus harus berkelana di lautan selama bertahun-tahun sebelum bisa pulang ke rumah.

Dalam upaya menyelamatkan diri dari Troya, Ainias dan para awak kapalnya berlabuh di pulau Polifemos. Di sana Ainias bertemu dengan Akhaimenid, anak buah Odisseus yang tertinggal di pulau itu. berkat peringatan darinya, Ainias langsung kabur dari pulau itu sebelum sempat diserang oleh Polifemos.