Aristarkhos lahir di pulau Samos di Yunani pada tahun 310 SM. Dia menghabiskan sebagian besar hidunya dengan bekerja di Universitas Aleksandria di Mesir. Aristarkhos adalah orang pertama yang diduga memikirkan bahwa bumi mungkin bergerak mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya.
Aristarkhos mengetahu bahwa bumi mengelilingi matahari dengan cara melihat bayangan bumi di bulan ketika terjadi gerhana bulan. Sebelumnya Thales sudah menemukan cara memprediksi gerhana dan Anaxagoras sudah menemukan penyebab gerhana. Aristarkhos menggunakan teori geometrik Euklides, dan juga teorinya, untuk melakukan perhitungan.
Sebagian besar orang menganggap pemikiran Aristarkhos konyol, dan mereka lebih suka mengikuti gagasan Aristoteles bahwa mataharilah yang mengelilingi bumi. Lebih dari seribu tahun kemudian, barulah Al-Ghazali dan para stronom Muslimm lainnya menganggap serius pemikiran Aristarkhos.
Aristarkhos juga menggunakan karya-karya Eratosthenes untuk menghitung ukuran bulan, dan menghitung bahwa matahari pastilah jauh lebih ebsar daripada bumi dan bulan, meskipun ukuran hasil perhitungannya tidak tepat karena dia tidak memiliki iteleskop yang bagus. Aristarkhos juga menyadari untuk pertama kalinya bahwa bintang-bintang berada pada jarak yang amat sangat jauh dari bumi, lebih jauh daripada matahari atau bulan, namun lagi-lagi, tanpa teleskop yang bagus, dia tidak dapat membuktikannya.