Pada awalnya orang Yunani percaya bahwa matahari adalah dewa Helios, atau Apollo, yang mengendarai kereta perangnya mengelilingi bumi. Pada siang hari sang dewa mulai naik ke langit, dan kemudian pada senja hari dia turun kembali sehingga terjadi matahari terbenam. Pada malam hari kuda-kudanya beristirahat di dalam bumi.
Akan tetapi, pada periode Klasik, ilmuwan Yunani seperi Thales memahami bahwa matahari bukanlah seorang dewa melainkan sebuah bola panas yang bergantungan di angkasa. Namun mereka masih percaya bahwa matahari mengelilingi bumi dan bukan sebaliknya.
Pada periode Hellenistik, ilmuwan seperti Eratosthenes, Anaxagras, dan Aristarkhos mulai benar-benar melakukan pengamatan dan pengukuran terkait dengan matahari, dan mereka berhasil mengetahui bahwa bumi mengelilingi matahari.