Mesir Kuno/Agama/Osiris

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Dewa Osiris

Osiris (Asar, Asari, Aser, Ausar, Ausir, Wesir, Usir, Usire, Ausare) adalah dewa tanaman di Mesir Kuno, seperti halnya Demeter di Yunani. Itulah kenapa wajahnya digambarkan berwana hijau, seperti warna sungai Nil yang airnya membuat orang Mesir dapat menghasilkan panen yang baik. Osiris adalah putra sulung dari dewa bumi Geb dan dewi langit Nut. Ini terkait dengan kenyataan bahwa tanaman tumbuh berkat kerjasama antara bumi dan langit. Sebagai raja para dewa, Osiris mengenakan mahkota firaun dan membawa pelengkung dan pemukul gembala untuk memukuli jelai. Seperti Demeter, Osiris memiliki saudara dan saudari. Ia menikahi saudarinya sendiri, Isis.

Sejak Kerajaan Lama, sekitar 2000 SM, Osiris telah disembah sebagai dewa alam maut dan kelahiran kembali, serta sebagai dewa tanaman. Dalam bercocok tanam, benih dimasukkan ke dalam bumi lalu muncul lagi sebagai panen, jadi banyak kebudayaan di dunia mengangap bahwa dewa tanaman adalah dewa kelahiran kembali, selain Osiris, aspek ini juga adalah pada Persephone dari Yunani serta Magna Mater dari Asia Barat.

Dalam suatu kisah, dewa Seth menipu Osiris untuk masuk ke dalam sebuah peti kayu. Setelah Osiris masuk, Seth mengunci peti itu dan melemparkannya ke sungai Nil untuk menyingkirkan Osirsi. Isis berusaha mencari peti itu, dan pada akhirnya berhasil mengeluarkan tubuh Osiris dari dalamnya, yang hendak ia makamkan. Akan tetapi Seth merebut tubuh Osiris dan mencabik-cabiknya lalu menyebarkan semua potongan tubuh itu ke seluruh Mesir. Isis berkelana untuk menemukan semua potongan tubuh Osiris, hingga ia berhasil menyatukan semuanya kembali. Setelah tubuhnya menyatu, Osiris hidup kembali. Ia dan Isis lalu memperoleh seorang anak yang bernama Horus.

Orang Mesir di Kerajaan Lama mempercayai bahwa firaun yang masih hidup merupakan perwujudan Horus, sedangkan firaun yang sudah mati sebagai perwujudan Osiris. Di kemudian hari, orang menganggap bahwa setiap orang yang mati adalah perwujudan Osiris. Pada masa Kerajaan Baru, sekitar 1500 SM, Osiris dan Re digabungkan menjadi satu dewa, di mana Re adalah wujudnya ketika siang, dan Osiris adalah wujudnya saat malam.