Setelah berlayar selama tujuh hari, armada Odisseus tiba di kota Telepylos yang dihuni oleh kaum Laistrigones. Kota itu memiliki pelabuhan yang bagus, tertutup oleh tebing dan memiliki jalan masuk yang kecil. Kaum Laistrigones sendiri adalah ras raksasa yang dipimpin oleh seorang raja bernama Antifates, namun hal tidak diketahui oleh Odisseus dan kawan-kawannya.
Semua kapal, kecuali kapal Odisseus, memasuki pelabuhan. Sekelompok kecil kru dikirim untuk menyelidiki apakah penduduk lokal baik atau tidak. Mereka pertama-tama bertemu dengan anak perempuan Antifates, yang memandu jalan menuju istana ayahnya. Si gadis berukuran layaknya manusia sehingga mereka mengira bahwa kota itu hanyalah kota biasa. Namun mereka kemudian bertemu istri Antifates alias ibu sang gadis, yang ternyata seorang raksasa. Mereka menjadi ketakutan. Sang istri memanggil suaminya, Antifates, yang langsung menyerang anak buah Odisseus. Dia juga memakan sebagian dari mereka. Hanya dua orang yang berhasil kembali ke kapal. Odisseus memerintahkan semua kapalnya untuk pergi. Namun ketika itu seluruh kota telah berdatangan ke pelabuhan. Ribuan raksasa Laistrigones memenuhi tebing-tebing dan mengepung kapal-kapal Odisseus. Tempat itu menjadi perangkap maut.
Kaum Laistrigones melemparkan batu-batu besar ke armada Odisseus. Mereka menghancurkan dan menenggelamkan sebelas kapal yang ada di pelabuhan. Para Laistrigones juga menggunakan tombak panjang dan menusuk kru kapal Odisseus. Kru yang tertangkap menjadi santapan para raksasa itu. Sementara itu Odisseus tidak berdaya ketika melihat kapal-kapalnya diserang secara brutal oleh para raksasa. Kapal-kapal yang selamat akhirnya meneruskan perjalanan.