Sejarah Kekaisaran/Aksum

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Obelisk Aksum

Kerajaan Aksum atau Kekaisaran Aksum adalah negara dagang penting di Afrika timur laut antara tahun 100-940 . Aksum menempati wilayah yang kini menjadi Etiopia utara dan Eritrea.

Aksum tumbuh sejak periode Zaman Besi proto-Aksum sektar abad ke-4 SM hingga menjadi kuat pada abad ke-1 SM, dan memainkan peranan penting dalam perdagangan antara Kekaisaran Romawi dengan India kuno.

Para raja Aksum memfasilitasi perdagangan dengan mengedarkan mata uangnya sendiri.

Koin bergambar raja Aksum

Aksum memantapkan hegemoninya atas Kerajaan Kush yang melemah dan secara rutin memasuki politik kerajaan-kerajaan di Jazirah Arab. Pada akhirnya, Aksum berhasil memperluas wilayahnya hingga ke Jazirah Arab dengan menaklukan Kerajaan Himyar.

Di bawah raja Ezana (berkuasa 320–360), Aksum menjadi kekaisaran besar pertama yang menganut agama Kristen. Mani (216–276) menyebut Aksum sebagai satu dari empat negara kuat pada masanya, bersama dengan Persia, Romawi dan Tiongkok.

Pada abad ke-7, kaum Muslim yang berasal dari Mekah mencari perlindungan dari penyiksaan kaum Quraisy dengan pergi ke Aksum, yang mereka sebut Abyssinia. Perjalanan mereka terkenal dalam sejarah Islam sebagai Hijrah Pertama.

Ibu kota kuno Aksum ditemukan di Etiopia utara. Kerajaan Aksum sendiri mulai menggunakan nama "Etiopia" sejak abad ke-4.[1][2]

Dalam agama Samawi, Aksum dipercaya sebagai tempat disimpannya Tabur Perjanjian[3] serta serta tempat berkuasanya Ratu Sheba.

Wilayah Kerajaan Aksum

Catatan kaki[sunting]

  1. Munro-Hay, Stuart. (1991). Aksum: An African Civilization of Late Antiquity. Edinburgh: University Press. hlm. 57.
  2. Henze, Paul B. . (2005). Layers of Time: A History of Ethiopia.
  3. Raffaele, Paul. (2007). Smithsonian Magazine: 'Keepers of the Lost Ark?. Diakses pada 5 April 2011