Sejarah Kekaisaran/Austria-Hongaria

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Lambang Austria-Hongaria

Kekaisaran Austria-Hongaria adalah uni konstitusional Kerajaan Austria dan Kerajaan Kerasulan Hongaria yang berlangsung sejak 1867 hingga 1918, ketika akhirnya runtuh akibat kekalahan pada Perang Dunia I. Penggabungan ini adalah akibat dari Perjanjian 1867. Negara ini dipimpin oleh Wangsa Habsburg, dan merupakan fase terakhir dari evolusi konstitusional Monarki Habsburg. Menyusul reformasi 1867, negara Austria dan Hongari menjadi setara dalam kekaisaran. Perjanjian itu mengharuskan pembaharuan rutin, seperti halnya penggabungan antara dua bagian kekaisaran. Urusan luar negeri berada di bawah kendali bersama, namun semua bagian pemerintahan lainnya dibagi antara dua negara.

Bendera Austria-Hongaria

Austria-Hongaria adalah negara multibangsa dan salah satu kekuatan besar dunia. Austria-Hongaria secara geografis adalah negara terbesar kedua di Eropa setelah Kekaisaran Rusia, dengan luas 621,538 km2, dan yang ketiga terbanyak penduduknya (setelah Kekaisaran Rusia dan Jerman). Kekaisaran ini membangun industri mesin terbesar keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Jerman, dan Britania.

Kekaisarn Austria-Hongaria terdiri atas dua monarki (Austria dan Hongaria) dan satu negara otonomi di bawah tahta Hongaria, Kroasia–Slavonia, yang merundingan perjanjiannya sendiri (Nagodba) dengan Hongaria pada 1868. Setelah 1868, Bosnia dan Herzegovina berada di bawah kekuasaan militer dan sipil Austria-Hongaria hingga sepenuhnya dianeksasi pada 1908, memicu krisis diplomatik antara negara-negara besar lainnya. Seagian dari Sanjak Novi Pazar, provinsi Kesultanan Utsmaniyah, juga berada di bawah pendudukan bersama pada periode tersebut namun pasukan Austria-Hongaria mundur sebagai bagian dari aneksasi mereka atas Bosnia.

Wilayah Kekaisaran Austria-Hongaria pada 1914

Austria-Hongaria adalah bagian dari Blok Sekutu pada Perang Dunia I. Kekaisaran ini secara efektif dibubarkan oleh otoritas militer yang disepakati di Villa Giusti pada 3 November 1918. Kerajaan Hongaria dan Republik Austria secara de jure dianggap sebagai penerusnya, sedangkan kemerdekaan bangsa Slav Barat dan Slav Selatan di Kekaisaran sebagai Republik Cekoslowakia dan Kerajaan Yugoslavia, diakui oleh para negara pemenang perang.