Sejarah Kekaisaran/Qin

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasti Qin

Dinasti Qin atau Chin adalah dinasti kekaisaran pertama di Tiongkok. Dinasti ini berdiri sejak tahun 221 SM hingga 206 SM.

Negara Qin mengambil namanya dari wilayah inti Qin, di Gansu dan Shaanxi modern.

Kekuatan negara Qin meningkat pesar berkat adanya reformasi legalis oleh Shang Yang pada abad ke-4 SM, selama periode Negara Perang. Pada pertengahan dan akhir abad ke-3 SM, Qin melakukan serangkaian penaklukan yang cepat, pertama-tama menguasai Dinasti Zhou yang lemah, hingga akhirnya memusnahkan enam besar negara lainnya yang tersisa untuk kemudian memperoleh kendali atas seluruh Tiongkok, dan dengan demikian menyatukan Tiongkok.

Selama masa kekuasaannya, Dinasti Qin berhasil meningkatkan perdagangan, agrikultur, dan keamanan militer. Ini karena dihapuskannya sistem tuan tanah. Dengan demikian, pemerintah pusat memiliki kendali langsung terhadap rakyat, sehingga memiliki akses terhadap tenaga kerja yang lebih besar. Ini memungkinkan pembangunan proyek-proyek yang ambisius, seperti tembok di perbatasan utara, kini dikenal sebagai Tembok Raksasa Tiongkok. Dinasti Qin juga memperkenalkan beberapa reformasi, di antaranya standardisasi mata uang, berat, dan ukuran, serta sistem tulisan yang lebih baik. Militer Qin juga amat revolusioner karena menggunakan persenjataan, transportasi, dan siasat yang paling canggih pada zamannya.

Pasukan terakota dari masa Qin

Pemerintahan Qin amat keras dan birokratis, Selain itu, Qin berpaya untuk menghapuskan semua sisa-sisa dinasti-dinasti lama. Ini akhirnya berujung pada peristiwa pembakaran buku dan penguburan para cendekiawan hidup-hidup.

Meskipun memiliki militer yang kuat, Dinasti Qin tak bertahan lama. Ketika kaisar pertamanya meninggal pada tahun 210 SM, putranya diangkat sebagai kaisar oleh dua penasihat dari kaisar sebelumnya, dengan tujuan mempengaruhi dan mengendalikan administrasi seluruh dinasti melalui dirinya. Akan tetapi, para penasihat itu saling berselisih, yang berujung pada kematian keduanya serta kematian kaisar kedua Qin. Beberapa tahun kemudian, meletuslah pemberontakan rakyat, dan kekaisaran yang semakin melemah akhirnya jatuh ke tangan seorang letnan Chu, yang kemudian mendirikan Diansti Han. Meskipun runtuh dengan cepat, Dinasti Qin memberikan pengaruh terhadap kaisar-kaisar Tiongkok berikutnya, terutama kaisar dari dinasti Han.

Wilayah Dinasti Qin pada 210 SM