Pembenahan Transportasi Jakarta/Angkutan Massal yang nyaman

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Kondisi angkutan umum Jakarta

Bagaimana mungkin masyarakat bisa meninggalkan kendaraan pribadi jika pelayanan angkutan umum tidak dikelola dengan baik. Ini semakin berdampak pada volume kendaraan pribadi yang semakin meningkat. "Akibat dari buruknya sistem transportasi dan perilaku angkutan umum ini menimbulkan kemacetan secara langsung dan secara tidak langsung. Warga lebih senang menggunakan mobil pribadi dan motor sebagai alat transportasi sehari-hari,” ujar B DPRD DKI Jakarta, S. Andyka[1]

Standar pelayanan minimum (SPM) untuk angkutan umum di Jakarta harus segera diterapkan. Tanpa SPM, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penumpang sulit didapat pengguna angkutan umum. Hal ini dinyatakan Ketua Pengu­rus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo sebagaimana dikutip dari[2]. “Pelayanan layak dan keselamatan harus menjadi prio­ritas yang harus diutamakan ope­rator angkutan umum, termasuk feeder bus Transjakarta. Untuk itu, Pem­prov Jakarta harus segera mene­rapkan SPM,” ujar Sudaryatmo.

Harapan masyarakat[sunting]

Harapan masyarakat terhadap transportasi yang nyaman antara lain:

  1. Pilihan warga untuk menggunakan angkutan umum ditentukan oleh faktor harga, kenyamanan, dan keamanan[3].
  2. Idealnya tentu dilayani oleh angkutan yang terintegrasi[4].
  3. Mempermudah penerapan standar lingkungan dengan penerapan kewajiban angkutan umum, khususnya bus, untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan[3].

Pustaka[sunting]

  1. Angkutan Umum di Jakarta Belum Nyaman
  2. Angkutan Umum Mesti Nyaman, Aman Dan Selamat Utamakan Pelayanan, Bukan Cuma Cari Untung [1]
  3. 3,0 3,1 Warga Dambakan Angkutan Umum Nyaman dan Aman
  4. Menanti Transportasi Umum Yang Nyaman