Romawi Kuno/Pakaian

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Seorang pria Romawi memakai toga.

Pria dan wanita Romawi, seperti halnya orang India-Eropa lainnya, memakai lembaran wol yang besar untuk menutupi badan mereka. Setelah mereka bertemu dengan orang Yunani dan Mesir, sekitar 200 SM, mereka mulai mengenakan tunik linen (seperti kaos) di bawah jubah wol, yang ternyata jauh lebih nyaman.

Untuk melindungi kaki, orang Romawi menggunakan sandal kulit, atau sepatu bot kuilt pada musim dingin.

Perempuan Romawi menggunakan jepit rambut dan sisir dari kayu untuk memperindah dan merapikan rambut mereka. Untuk menunjukkan kemewahan, pria Romawi terus mengenakan jubah wol di luar tunik mereka. Mereka menyebut jubah wol ini toga. Ada sejumlah aturan mengenai bagaimana seorang pria memakai toga, misalnya siapa yang boleh mengenakan toga bergaris, dll. Ini untuk membedakan orang kaya dengan orang miskin.

Perempuan biasanya mengenakan tunik linen, ditambah dengan selendang atau kerudung wol di atas tunik mereka. Kerudung itu digunakan di kala hujan atau udara dingin.

Ketika Kekaisaran Romawi menguasai Eropa dan Mediterania, para penduduk di daerah yang ditaklukan oleh Romawi tetap memakai pakaian tradisional masing-masing, meskipun ada yang menambahkan tunik dan toga pada acara-acara tertentu. Di Eropa, Prancis, Inggris, dan Jerman, banyak orang yang mengenakan jubah bertudung.

Kosmetik[sunting]

Di Romawi kuno, baik pria maupun wanita menggunakan produk kecantikan supaya terlihat sehat dan indah, dan juga untuk menunjukkan bahwa mereka kaya, atau untuk menunjukkan tempat asal atau pekerjaan mereka.

Wanita kaya memiliki kulit yang lebih putih dariapda wanita miskin. Ini karena wanita kaya lebih sering tinggal di rumah, sedangkan wanita miskin harus berpanas-panas di ladang. Wanita kaya juga mengguankan krim pemutih supaya terlihat lebih putih. Krim pemutih Romawi dibuat dari lemak sapi atau domba, pati, dan oksida timah. Beberapa krim pemutih mengandung timbal, yang berbahaya bagi kesehatan.