Romawi Kuno/Sejarah/Perang Punisia Ketiga

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Reruntuhan Kartago.

Setelah Perang Punisia Kedua pada tahun 202 SM, Italia mengalami kerusakan. Pasukan Hannibal memasuki Italia dan melakukan pengrusakan selama lebih dari sepuluh tahun. Semua pria dipanggil untuk berperang, dan banyak di antara mereka terbunuh, sedangkan beberapa lainnya memutuskan untuk bermukim di Spanyol atau Afrika. Tidak banyak yang mau kembali bertani. Banyak orang yang kembali ke ladang mereka mendapati bahwa ladang mereka sudah hancur atau sudah dijual kepada orang kaya untuk membayar pajak. Akibatnya adalah banyak orang miskin yang pindah ke kota Roma. Sebagian besar dari mereka tidak berhasil memperoleh pekerjaan di sana, Mereka akhirnya malah menimbulkan masalah dan meminta Senat memberi mereka makanan gratis. Akibat lainnya adalah bahwa orang kaya membeli banyak budak untuk menggarap ladang-ladang baru yang telah mereka peroleh dari orang miskin.

Permasalahan itu membuat Romawi merasa perlu untuk menyerang Yunani dan Asia Barat. Yunani pernah membantu Kartago pada Perang Punisia Kedua, yang membuat Romawi punya alasan untuk menyerang mereka. Memerangi Yunani akan memberi banyak pekerjaan bagi banyak pria pengangguran di Romawi sebagai tentara, sekaligus membuat para pengangguran keluar dari kota Roma. Selain itu, jika Romawi menang, mereka akan memperoleh banyak tawanan untuk dijual sebagai budak. Ini dapat menyelesaikan permasalahan Romawi.

Dengan demikian Romawi pun mulai bertempur di Yunani, dan dengan cepat mereka bergerak ke Asia Barat. Mereka memperoleh kemenangan di semua tempat yang mereka datangi.

Sementara itu, sekutu-sekutu Romawi di Afrika mulai mengganggu Kartago, yang tidak diizinkan untuk melawan balik. Kartago meminta bantuan Romawi namun Romawi tak mau membantu. Akhirnya pada tahun 146 SM, Kartago memutuskan untuk melawan balik. Ketika Romawi mengetahui hal ini mereka sangat marah. Salah satu Senator senior, Kato, yang masih ingat Perang Punisia Kedua, bersikeras bahwa "Kartago harus dihancurkan" (dalam bahasa Latin, Carthago delendum est). Pasukan Romawi berarak menuju Kartago, menghancurkan kota itu, dan memperbudak semua penduduknya.

Pada tahun yang sama, Romawi juga berhasil menguasai seluruh Yunani dan menghancurkan kota Korinthos, tentunya mereka tidak lupa merampas semua harta berharga dari kota tersebut dan memperbudak semua penduduknya.